Text
Peran ideologi dalam peran serta politik Hizbut Tahrir Indonesia : studi kasus peran serta politik Hizbut Tahrir Indonesia pada pemilu Presiden 2014
ABSTRAK
Abdurrahman Mujahid Rabbani. Peran Ideologi Dalam Peranserta Politik Hizbut Tahrir Indonesia. Studi Kasus: Peranserta Politik Hizbut Tahrir Indonesia Pada Pemilu Legislatif Dan Pemilu Presiden 2014. Skripsi. Jakarta: Program Studi Sosiologi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 2017. Skripsi ini terdapat dua tujuan utama penelitian. Pada tujuan pertama penelitian ini ialah untuk mengetahui peranserta politik Hizbut Tahrir Indonesia pada Pileg dan Pilpres tahun 2014. Pada tujuan kedua penelitian ini kemudian ialah untuk mengetahui peran ideologi terhadap peranserta politik Hizbut Tahrir Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan ialah dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian skripsi kemudian menggunakan tipe penelitian studi kasus. Studi kasus dilakukan pada peranserta politik Hizbut Tahrir Indonesia dalam Pileg dan Pilpres 2014. Dalam metode pengumpulan data kemudian dilakukan dengan dua metode. Interview dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pengurus DPP Hizbut Tahrir Indonesia dan anggota DPD Hizbut Tahrir Indonesia kota Bekasi. Library research dilakukan dengan cara menelusuri sumber buku primer dan sekunder terkait Hizbut Tahrir Indonesia untuk mengetahui ide-ide atau pemikirannya. Konsep dan teori yang digunakan sebagai alat analisis skripsi, terdiri dari 4 konsep dan 1 teori. Pada konsep yang digunakan, yaitu konsep gerakan sosial, konsep gerakan sosial keagamaan, konsep ideologi, dan konsep peranserta politik (partisipasi politik dan mobilisasi politik). Pada teori yang digunakan yaitu teori konstruksi sosial. Hasil temuan penelitian menunjukkan Hizbut Tahrir Indonesia merupakkan sebuah gerakan sosial karena memenuhi aspek pengorganisasian (organized); pertimbangan (deliberate); dan daya tahan (enduring). Hizbut Tahrir Indonesia sebagai gerakan sosial kemudian dikategorikan menjadi tipe gerakan revolusi, karena berusaha untuk merubah atau menggantikan nilai-nilai yang saat ini dijalankan di Indonesia menjadi nilai-nilai Islam dan sistem syariah serta khilafah Islamiyah. Dalam temuan penelitian lainnya terkait Pileg dan Pilpres tahun 2014 dimana peranserta politik yang dilakukannya kecenderungan hanya aktif pada mobilisasi politik sedangkan pada partisipasi politik kurang terlihat. Mobilisasi politik dilakukan dengan berbagai macam pembinaan dan diskusi-diskusi. Pada temuan penelitian terakhir yaitu terkait peran ideologi Islam Hizbut Tahrir Indonesia dilakukan dengan penjelasan tiga momentum dialektis. Eksternalisasi berupa sosialisasi ideologi Islam Hizbut Tahrir Indonesia melalui peranserta politik. Obyektivasi berupa penginstitusionalisasi ideologi Islam pada Hizbut Tahrir Indonesia. Internalisasi berupa pembiasaan atau mendarah dagingkan ideologi Islam menjadi identitas diri. Ketiga momentum tersebut yang kemudian berimplikasi menjadi peranserta politik yang berisi nilai dakwah serta perjuangan syariah dan khilafah Islam.
Kata Kunci: Hizbut Tahrir Indonesia, Gerakan Sosial Keagamaan, Islam, Ideologi, Peranserta politik, Partisipasi politik, Mobilisasi Politik, Ideologi, Konstruksi Sosial. Bibliografi : lembar158-161
SS00013210 | SK 13210 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain