Text
Hubungan berat badan dan prosentase lemak dengan daya tahan kardiorespirasi (vo2max)pada anggota tentara nasional indonesia angkatan laut korps marinir brigif 2 batalyon 6 kompi garuda cilandak jakarta selatan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara berat badan (X1) prosentase lemak (X2) Kapasitas Kardiorespirasi (VO2Max) (Y), baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.Penelitian ini dilakukan di Brigif 2 Batalyon 6 Kompi Garuda Pada tanggal 11 Januari 2015 . Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasi multivariate sampel yang digunakan yaitu anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Korps Marinir Brigif 2 Batalyon 6 Kompi Garuda sebanyak 20 orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistika korelasi sederhana dan korelasi ganda yang dilanjutkan dengan uji-t pada taraf signifikansi α = 0.05.Terdapat hubungan Berat Badan dengan Daya Tahan Kardiorespirasi (VO2MAX) dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = = 5.14 + 0.69X1, koefisien korelasi ry1 = 0.86 dan koefisien determinasi (ry1²) = 0.74. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan terhadap daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) didukung oleh data penelitian, yang berarti semakin baik berat badan akan baik pula pada daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX). Dengan melakukan program latihan yang tepat dan dilakukan secara berulang-ulang daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) dapat meningkatkan. Testee yang mengikuti penelitian ini iii merupakan yang sudah terlatih. Koefisien determinasi berat badan terhadap daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) (ry1²) = 0,74 hal ini berarti bahwa 74 % daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) dapat ditentukkan oleh berat badan (X1).Terdapat hubungan prosentase lemak dengan kapasitas kardiorespiprasi dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ =33.80 - 0.09X2, koefisiensi korelasi ry2 = 0.84 dan koefisien determinasi (ry1²) = 0.17 . Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan yang signifikan antara prosentase lemak terhadap daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) didukung oleh data penelitian, yang berarti semakin rendah prosentase lemak akan baik pula pada daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX). Dengan melakukan program latihan yang tepat dan dilakukan secara berulang-ulang daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) dapat meningkatkan. Koefisien determinasi prosentase lemak terhadap daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX). (ry1²) = 0,71 hal ini berarti bahwa 71 % daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) dapat ditentukkan oleh prosentase lemak (X2).Terdapat hubungan berat badan dan prosentase lemak terhadap kapasitas kardiorespirasi (VO2MAX) dinyataka oleh persamaan regresi Ŷ = 17.5 + 0.47X1 + 0.18X2. Koefisien korelasi ganda Ry1-2 = 0.78 dan koefisien determinasin (Ry1.2.)2 = 0.61. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan prosentase lemak dengan iii daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) di dukung oleh data penelitian, yang berarti semakin baik berat badan dan semakin rendah prosentase lemak maka akan meningkatkan daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX). Dengan melakukan program latihan yang tepat dan dilakukan secara berulang-ulang daya tahan kardiorespirasi (VO2MAX) dapat meningkatkan. Testee yang mengikuti penelitian ini merupakan yang sudah terlatih. Koefisien determinasi (Ry1.2.)2 = 0,61 hal ini berarti bahwa 61% daya tahan Kardiorespirasi (VO2MAX) dapat ditentukkan oleh Berat Badan dan prosentase lemak secara bersama-sama.
Bibliografi: lembar 53-54
SS00005053 | SK 5053 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.06.2015.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain