Text
Teknik bernyanyi dalam pembelajaran sejarah di SMA Presiden Cikarang : studi kualitatif di SMA Presiden Cikarang
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang pembelajaran sejarah di SMA Presiden Cikarang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Oktober 2013 menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui pengamatan tidak langsung (observation nonparticipation) dan wawancara. Sumber data penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum sebagai informan kunci. Guru sejarah, Pembina Asrama, tiga orang siswa kelas XI IPS 1 dan dua orang siswa kelas XI IPA 4 sebagai informan inti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah di SMA Presiden Cikarang dilakukan oleh dua orang guru yaitu satu guru mengajar di kelas X dan guru yang lain mengajar di kelas XI (IPA/ IPS) dan kelas XII (IPA/ IPS). Waktu pembelajaran adalah 2 x 45 menit. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai, guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran antara lain silabus dan RPP. Dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan media pembelajaran yang digunakan oleh guru antara lain laptop, infocus dan speaker. Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku paket karangan I Wayan Badrika, Sejarah Indonesia Untuk Kelas XI Program IPS, Jakarta: Erlangga, 2006. Selain buku paket, internet, artikel dan buku-buku sejarah lain juga menjadi sumber belajar. Dalam melaksanakan evaluasi, guru memberikan quiz pada setiap akhir pertemuan, guru
memberikan point (nilai tambah) bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat.
Hasil temuan dalam penelitian ini adalah ketika guru menyampaikan materi pembelajaran guru menggunakan metode ceramah yang divariasikan dengan tanya jawab. Selain metode ceramah yang divariasikan dengan tanya jawab, guru juga menerapkan teknik bernyanyi. Teknik bernyanyi yang diterapkan guru bertujuan minat siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Teknik ini dilakukan dengan cara guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil untuk materi tentang kerajaan Hindu-Budha. Guru membagi siswa kedalam 12 kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari dua orang siswa, masing-masing kelompok membahas materi yaitu mengenai Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha, antara lain Kutai, Tarumanegara, Holing, Melayu, Sriwijaya, Mataram Kuno, Medang Kamulan, Kediri, Singasari, Bali, Padjajaran dan Majapahit. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih lagu yang mereka sukai. Lagu yang dinyanyikan antara lain, Lebih Indah (Adera), Terima Kasih Cinta (Afgan), Teman Hidup (Tulus), Orang Ke-3 (HiVi), dan What Makes You Beautiful (One Direction). kemudian siswa mengganti lirik lagu yang mereka sukai dengan informasi mengenai kerajaan sesuai kelompok masing-masing. Selanjtnya, lagu yang telah diganti liriknya dengan informasi mengnai kerajaan dinyanyikan oleh siswa sesuai dengan kelompok mereka masing-masing di depan kelas. Dalam pelaksanaan teknik bernyanyi ini terlihat siswa antusias dan memperhatikan informasi yang disampaikan oleh teman mereka yang disampaikan dalam sebuah lagu. Setelah siswa menyanyikan karyanya di depan kelas, guru menambahkan penjelasan siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran sejarah yang dilakukan di SMA Presiden Cikarang berjalan sesuai dengan tujuan yang tertulis dalam RPP. Dalam kegiatan pendahuluan guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan pada akhir pembelajaran guru juga tidak memberikan kesimpulan akhir. Teknik bernyanyi yang diterapkan oleh guru mampu membuat siswa tertarik, antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran sejarah
SS00002625 | SK 2625 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2014.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain