Text
Defamiliarization in British folklores : King Arthur, Robin Hood and Little John
ABSTRAK
Claudia Agustha. 2017. Defamiliarization in British Folklores: King Arthur and Merlin, Robin Hood and the Monk, Little John and Nottingham Fair. A Thesis: Jakarta, English Department, Faculty of Languages and Arts, State University of Jakarta.
Defamiliarisasi adalah penggunaan bahasa yang tidak biasa untuk memperkaya cerita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan elemen Defamiliarisasi dalam dongeng Inggris: King Arthur and Merlin, Robin Hood and the Monk dan Little John and Nottingham Fair. Penelitian ini menggunakan metode komparatif analisis untuk menemukan persamaan dan perbedaan elemen Defamiliarisasi: level fonetis, level tata bahasa, level semantic dan level sintaksis dalam ketiga dongeng tersebut. Di dongeng King Arthur dan Merlin menunjukan 22 phrasa, kata-kata, dan kalimat yang terindikasi elemen defamiliarisasi. Ada 4 kali (18,2%) of level fonetik, 6 kali (27,2%) level tata bahasa, 4 kali (18,2%) level semantik, dan 8 kali (36,4%) level sintaksis. Dongeng kedua Robin Hood dan Biarawan. Dongeng tersebut menunjukan 8 kali (17%) level fonetik, 3 kali (6,4%) level tata bahasa, 14 kali (29,8%) level semantik, dan 22 kali (46,8%) level sintaksis dari 47 phrasa, kata-kata dan kalimat. Terakhir, dongeng Little John dan Festival Nottingham menunjukan 8 (26,7%) level fonetik, 2 kali (6,6%) level tata bahasa, 11 kali (36,7%) level semantik, dan 30 kali (30%) level sintaksis dari 30 phrasa, kata-kata dan kalimat. Perbedaan yang ditemukan adalah King Arthur dan Merlin hanya mempunyai dua level semantic (metafora dan ironi). Sedangkan, Robin Hood dan Biarawan mempunyai level semantic yang paling banyak daripada yang lain (simbol, personifikasi, metapor, ironi, hiperbola and simile). Little John dan Festival Nottingham mempunyai metapora, imageri, hiperbola, simile, paradoks). Bagaimanapun juga persamaan yang ditemukan; level yang paling banyak ditemukan adalah sintaksis dari ketiganya, semua dongeng mempunyai majas metapora dalam level semantic, banyak struktur tata bahasa yang sama, dan semua dongeng mempunyai aliterasi dan assonance muncul di level fonetik pada semuanya. Kesimpulannya adalah defamiliariasi sangat cocok digunakan untuk menganalisa dongeng.
Kata kunci: Defamiliarisasi, Dongeng Inggris, Shkolovsky.
SS00014856 | SK 14856 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2017.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain