Text
Disfemia dalam Crime story pada harian warta kota dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
ABSTRAK
Yuni Nuraeni. Disfemia dalam Crime Story pada Harian Warta Kota dan
Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi. Jakarta: Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta. Juli 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam
mengenai disfemia dalam rubrik crime story pada harian Warta Kota. Waktu
penelitian dilakukan selama bulan Desember 2016-Juli 2017 dan tidak terikat
dengan tempat tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Objek penelitian ini adalah
rubrik crime story pada harian Warta Kota. Fokus penelitian ini adalah
penggunaan disfemia dengan subfokus bentuk kebahasaan dan nilai rasa disfemia.
Instrumen yang digunakan berupa human instrument, yaitu peneliti sendiri yang
dibantu tabel analisis kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data disfemia
terdapat bentuk dan nilai rasa emotif. Bentuk kebahasaan disfemia yang
ditemukan berupa kata, frase dan klausa yang masing-masing dikategorikan dalam
kelas kata nomina, verba, adjektiva. Selain itu, dalam penelitian ditemukan
disfemia yang mengandung nilai rasa emotif yang diidentifikasikan ke arah
menyeramkan, mengerikan, menakutkan, menjijikkan, dan menguatkan. Data
disfemia yang diperoleh peneliti sebanyak 122 data, meliputi bentuk kata 64,75%
(79 data), bentuk frase 24,60% (30 data), dan bentuk klausa 10,65 % (13 data).
Nilai rasa emotif yang diperoleh sebanyak 15,57% (19 data) ke arah
menyeramkan, 15,57% (19 data) ke arah mengerikan, 22,96% (28 data) ke arah
menakutkan, 13,11% (16 data) ke arah menjijikkan, 32,79% (40 data) ke arah
menguatkan (penghinaan, kekasaran, kemarahan, kejengkelan, kekecewaan). Dari
hasil data diperoleh adanya keterkaitan antara bentuk disfemia dengan nilai rasa
emotif. Frekuensi kemunculan terbanyak yaitu 50,82% (62 data) pada disfemia
bentuk kata verba ke arah menguatkan. Hal ini disebabkan nilai rasa kasar tidak
terlepas dari muatan makna emotif dan pengasaran pada berita biasanya hanya
sebagai penguat makna. Penelitian ini akan diimplikasikan ke dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, Kurikulum 2013 revisi pada Kompetensi Dasar 3.11
Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah dan 4.11 Mengontruksi
sebuah artikel dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan. Saran dalam
penelitian ini, penggunaan bahasa disfemia boleh digunakan dalam surat kabar
untuk menarik pembaca namun jangan berlebihan.
Kata Kunci: disfemia, rubrik crime story, harian Warta Kota
SS00015812 | SK 15812 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2017.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain