Text
Meningkatkan hasil belajar sains kelasV SD melalui pembelajaran aktif dengan pendekatan keterampilan proses di SDN Sepanjang Jaya VII Kota Bekasi
RINGKASAN
a. Pendahuluan
Sains adalah salah satu bidang studi di sekolah dasar (SD). Tujuan
Pembelajaran sains adalah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip, dan
kesadaran adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara sains,
lingkungan, teknolologi dan masyarakat; mengembangkan keterampilan
proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan; serta memperoleh bekal pengetahuan konsep dan keterampilan
sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Dengan
demikian pembelajaran sains di sekolah dasar sangatlah penting.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan peneliti di SD Negeri di
wilayah kelurahan Sepanjang Jaya Bekasi, khususnya kelas V SD
Sepanjang Jaya VI diperoleh fakta bahwa hasil belajar sains siswa tergolong
rendah. Hasil belajar sains siswa sulit mencapai kriteria ketuntasan minimum
(KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 70. Rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran sains di SDN ini disebabkan strategi yang kurang tepat.
Pendekatan yang digunakan guru belum mampu merubah minat siswa
terhadap mata pelajaran sains. Pembelajaran masih berorientasi pada
aktivitas guru dan monoton.
Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian
tindakan yang berjudul “Meningkatkan hasil belajar Sains melalui
pembelajaran aktif dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses
di SD Kelas V Negeri Sepanjang Jaya VI Kota Bekasi”. Tujuan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada pihak sekolah dalam
upaya meningkatkan hasil belajar Sains siswanya dan membantu guru
meningkatkan kinerjanya dalam membelajarakan sains pada siswa.
v
b. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Dalam
penelitian tindakan ini terdapat dua aktivitas yang dilakukan secara simultan,
yaitu aktivitas tindakan (action) dan aktivitas penelitian (research). Kedua
aktivitas tersebut dilakukan peneliti bekerjasama secara kolaboratif dengan
guru kelas V SDN Sepanjang Jaya VI Kota Bekasi. Dalam hal ini guru
sebagai pelaksana aktivitas tindakan dan peneliti sebagai pelaksana
aktivitas penelitian.
Penelitian tindakan ini dilaksanakan di kelas V SDN Sepanjang Jaya
VI, yang terletak di Blok III Perumahan Bumi Bekasi Baru Kelurahan
Sepanjang Jaya Kota Bekasi. Penelitian dilaksanakan pada semester genap
tahun ajaran 2010-2011, mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2011.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Sepanjang
Jaya Bekasi Kota, yang berjumlah 32 orang. Sementara kolaborator dalam
penelitian ini adalah guru kelas VB SDN Sepanjang Jaya Kota Bekasi, dan
Kepala Sekolah sebagai pihak yang dinilai memahami tentang pembelajaran
sains untuk siswa kelas V.
Prosedur kerja dalam penelitian tindakan ini pada dasarnya
merupakan suatu siklus yang meliputi tahap-tahap: (a) perencanaan (plan),
(b) tindakan (act), (c) observasi (observe), dan (d) refleksi (reflect),
kemudian dilanjutkan dengan perencanaan ulang (replanning), tindakan,
observasi, dan refleksi untuk siklus berikutnya,
Peran peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai pemimpin
perencanaan (planner leader). Sebagai pemimpin perencanaan tindakan
dalam penelitian ini, maka pada pra penelitian peneliti melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran sains siswa kelas VB SDN
Sepanjang Jaya VI Kota Bekasi. Kemudian membuat perencanaan tindakan
vi
yang didiskusikan dengan guru kelas VB dan kepala SDN Sepanjang Jaya
VI Kota Bekasi sebagai kolaborator.
c. Hasil Penelitian
Data hasil belajar sains diperoleh melalui pengukuran menggunakan
tes. Bentuk instrumen tes yang digunakan adalah pilihan ganda sebanyak 30
item dengan 4 option. sedangkan pemantauan tindakan dilakukan dengan
observasi dengan menggunakan instrumen pedoman observasi. Instumen
dikembangkan dengan menyusun kisi-kisi intrumen dengan cermat dan
sebelum kedua instrumen digunakan dilakukan expert judgement kepada 2
ahli yang dianggap mumpuni di bidangnya. Ahli pertama adalah ahli di
bidang pembelajaran sains untuk SD dan ahli kedua ahli dalam bidang
pengukuran dan evaluasi pendidikan.
Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah tercapainya
kriteria ketuntasan minimum (KKM). Nilai KKM yang ditetapkan SDN
Sepanjang Jaya VI Kota Bekasi untuk hasil belajar sains adalah sebesar 70.
Hasil penelitian dapat dideskripsikan berikut ini.
siklus I
Hasil pengukuran dengan tes diperoleh rerata skor hasil belajar sains
sebesar 72 dengan nilai terendah 63 dan tertinggi 90. Sebanyak 75% dari
jumlah siswa telah melampaui KKM. Akan tetapi meskipun rerata sudah
melampaui 70 akan tetapi masih ada sekitar 25% (8 orang siswa) yang
belum mencapai KKM. Dengan demikian penelitian harus dilanjutkan ke
siklus berikutnya.
Berdasarkan refleksi dari hasil pemantauan tindakan diperoleh data
bahwasanya penerapan tindakan yang belum optimal. Ditemukan langkahlangkah
pembelajaran aktif dengan pendekatan keterampilan proses yang
belum muncul. Beberapa upaya perbaikan yang direncanakan untuk siklus
berikutnya adalah (1) guru meningkatkan berdiskusi dengan siswa untuk
vii
menyusun tugas secara bersama-sama dan memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai tugas yang diberikan, (2) pembentukan kelompok
dioptimalkan agar proses pembelajaran tidak mengalami hambatan, hal ini
dilakukan dengan membentuk kelompok yang lebih besar dan membagi rata
kelompok berdasarkan kemampuan siswa (3) guru lebih mengarahkan
siswa (mengajak siswa berdiskusi) untuk menarik kesimpulan dari kegiatan
dan materi yang dipelajari pada setiap akhir pertemuan.
Siklus II
Data penelitian berupa skor hasil belajar sains siswa pada siklus II ini
menunjukkan perubahan yang signifikan Jika dibandingkan dengan rerata
perolehan skor hasil belajar siklus I. Diperoleh rata-rata skor 79 dengan nilai
terendah 63 dan nilai tertinggi 93. Akan tetapi dari 32 orang siswa masih
ada 1 siswa yang belum mencapai KKM sebesar 70. Berdasarkan hasil
diskusi dengan kolaborator diperoleh informasi bahwa siswa yang
bersangkutan merupakan siswa yang dalam kategori imferior. Kecepatan
belajarnya berada jauh di bawah rerata kecepatan belajar teman yang
lainnya. Berdasarkan pada catatan lapangan pada pertemuan pertama di
siklus I, ternyata yang bersangkutan juga tidak hadir dengan alasan sakit.
Jika data tersebut diabaikan maka berarti penelitian telah mencapai hasil
yang diharapkan. Karena dapat disimpulkan semua siswa telah mencapai
nilai KKM seperti yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan
penelitian.
Begitu pula dengan analisis data implementasi tindakan pada siklus II
ini. Seluruh aspek dalam belajar aktif dengan pendekatan keterampilan
proses sudah tepat dilaksanakan. Hal ini berdasar pada data hasil observasi
berupa catatan lapangan, dokumentasi dan hasil pemantauan tindakan.
Ketiga data tersebut menunjukkan adanya konsistensi bahwa tindakan
sepenuhnya dilaksanakan. Dengan demikian penelitian telah berhasil dan
tidak perlu lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya.
viii
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahwa pembelajaran
sains melalui belajar aktif dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas V SDN
Sepanjang Jaya VI Kota Bekasi.
TM00005049 | TM 5049 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2018.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain