Text
Implikasi sosial-ekonomi alih fungsi lahan terhadap kehidupan masyarakat eks Kalijodo : studi kasus 6 masyarakat eks Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Penelitian ini secara garis besar memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana proses sosial terjadinya alih fungsi lahan, dari kegunaannya yaitu jalur hijau yang disalahgunakan menjadi lahan prostitusi. Kemudian, direfungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Untuk mengetahui bagaimana implikasi sosial-ekonomi pasca alih fungsi lahan terhadap kehidupan masyarakat Kalijodo. Serta bagaimana tata guna lahan dari proses alih fungsi lahan yang terjadi di Kalijodo menurut perspektif Philip Kivell.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah 6 masyarakat Eks Kalijodo. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi langsung ke lapangan sejak bulan April 2017 – bulan Desember 2017 dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian memperlihatkan lahan seluas 4,2 hektare yang berada di Kalijodo telah disalahagunakan dan di alih fungsikan kegunaannya oleh masyarakat Kalijodo, dimana dalam perencanaannya lahan tersebut diperuntukkan sebagai lahan terbuka hijau. Pada kenyataannya lahan ini dijadikan pemukiman yang padat penduduk serta dijadikan usaha prostitusi oleh masyarakat Kalijodo. Implikasi yang terjadi akibat dari proses pengalihan fungsi lahan jalur hijau yang disalahgunakan menjadi lokalisasi prostitusi dan kemudian direfungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak, khususnya terjadi perubahan yang sangat signifikan mengenai kehidupan sosial-ekonominya yang dapat dilihat dari perbedaan pendapatan dari sebelum alih fungsi dan setelah alihfungsi lahan tersebut. Sedangkan untuk kehidupan sosial yang terjadi setelah pengalihfungsian Lahan tersebut masyarakat mulai mendapatkan tempat tinggal (rusun) dengan membayar sewa dan jauh dari tempat bekerja, di samping itu keadaan lingkungan tempat tinggal yang baru jauh berbeda dari yang sebelumnya, dimana masyarakat eks Kalijodo merasa lebih nyaman dan aman. Lahan yang berada di Kalijodo memiliki empat karakteristik tata guna lahan yang dikemukakan oleh Philip Kivell.
This research has a general purpose is to know how the social process of land conversion function, from the usefulness of the green line that is abused into the land of prostitution. Then, it is re-functioned into Green Open Space (RTH) and Child Friendly Open Space (RPTRA). To know how the socio-economic implications of post-land conversion to the life of the community Kalijodo. And how the land use of land conversion process that occurred in Kalijodo according to Philip Kivell perspective.
This research uses qualitative approach with case study method. The informant in this research is 6 eks Kalijodo society. Data collection techniques were conducted through in-depth interview technique and direct field observation since April 2017 - December 2017 and documentation study.
The results show that 4.2 hectares of land located in Kalijodo has been misused and the function has been changed by Kalijodo people, in which the land is designated as green open space. In fact, this land is used as a densely populated settlement and is used as a prostitution business by Kalijodo people. The implications resulting from the process of shifting the use of abused greenfield land into prostitution localization and then refueled into the Green Open Space and Public Open Spaces Child Friendly, in particular there is a very significant change in its socio-economic life which can be seen from the difference in income from before the transfer function and after the transfer of the land. As for the social life that occurs after the transfer of land function, the community starts to get a residence (rented) by paying rent and away from the workplace, in addition to the new neighborhood environment is much different from the previous, where the community former Kalijodo feel more comfortable and secure. The land located in Kalijodo has four land use characteristics proposed by Philip Kivell.
SS00016097 | SK 16097 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain