Text
Pola interaksi sosial dalam membentuk solidaritas di komunitas : studi kasus anggota pengurus organisasi di komunitas Bekasi Berkebun
Penelitian ini menjelaskan pola interaksi sosial anggota di komunitas Bekasi Berkebun dalam membentuk solidaritas di komunitas. Bekasi Berkebun merupakan sebuah komunitas yang secara nyata berperan aktif menjadikan berkebun diperkotaan sebagai media untuk memperkenalkan gaya hidup hijau kepada masyarakat melalui konsep 3E (Edukasi, Ekologi, Ekonomi) serta mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di Kota Bekasi. Berkaitan dengan topik tersebut, penelitian ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, ingin melihat bagaimana pola interaksi sosial anggota komunitas Bekasi Berkebun dalam membentuk solidaritas di komunitas. Kedua, faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dirasakan oleh anggota komunitas Bekasi Berkebun didalam proses interaksi sosialnya. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata dan penjelasan dengan di analisis secara deskriptif secara sistematis dan faktual di lapangan. Dengan melibatkan 6 orang yang diantaranya 2 orang informan kunci yang terdiri dari 1 pendiri komunitas dan 1 ketua komunitas, 3 orang kepala divisi dan 1 orang anggota dari divisi ekologi. Penulisan ini menggunakan beberapa konsep yang diantaranya komunitas, Interaksi Sosial, dan konsep solidaritas dalam menganalisis permasalahan yang ada dalam Bekasi Berkebun. Hasil penelitian menunjukan bahwa, dalam pola interaksi sosial anggota di komunitas Bekasi Berkebun terdapat suatu bentuk proses sosial asosiasi asimilasi dan kerjasama. Terjalinnya interaksi melalui dua bentuk proses sosial tersebut mendorong anggota komunitas membentuk suatu solidaritas. Solidaritas anggota komunitas Bekasi Berkebun menunjuk pada partisipasi anggota kedalam divisi-divisi yang ada di kepengurusan organisasi komunitas seperti humas, divisi edukasi, divisi ekologi, dan divisi ekonomi. Divisi tersebut merupakan pembagian kerja dan tanggung jawab dalam mengembangkan kegiatan dan aktivitas komunitas. Dalam berlangsungnya proses interaksi sosial, terdapat faktor pendorong dan penghambat. faktor pendorong diantaranya yaitu adanya kebun komunitas, basic knowledge yang dimiliki anggota dan program kampanye antar komunitas pemerhati lingkungan dan program kolaborasi yang secara rutin berlangsung. Sedangkan faktor penghambat dari interaksi sosial Bekasi Berkebun yaitu adanya sifat apatis dari beberapa anggota dan adanya konflik yang terjadi didalam komunitas.
This research explains the pattern of interaction of community members in the community of Bekasi Berkebun in forming solidarity in the community. Bekasi Berkebun is a community that actually plays an active role in making urban gardening as a medium to create a green lifestyle to the community through the concept of 3E (Education, Ecology, Economics) and environmental environment in Bekasi City. In relation to this topic, this study has two main objectives. First, want to see how the pattern of social interaction of Bekasi Berkebun community members in forming solidarity in the community. Second, any supporting and inhibiting factors felt by members of the Bekasi Berkebun community in the process of social interaction. This research method is done by using qualitative approach, and the type of research used in this research is descriptive qualitative, where this research is intended to give description and explanation qualitatively. Involving 6 key people 2 key informants consisting of 1 community founder and 1 community leader, 3 division heads and 1 member from the ecology division. This writing uses several concepts that grow community, Social Interaction, and the concept of solidarity in analyzing the existing in Bekasi Berkebun. The results showed, in the pattern of social interaction of members in the community Bekasi Berkebun there is a form of social process association assimilation and cooperation. The interaction between these two forms of social process encourages community members to form a solidarity. The solidarity of members of the Bekasi Berkebun community refers to the participation of division members in the management of community organizations such as public relations, education divisions, ecology divisions and economic divisions. This division is a division of work and responsibility in developing community activities and activities. In the on going process of social interaction, there are factors driving and inhibiting. growth factor that is the existence of community gardens, member's knowledge base and campaign program among community observer of environment and program of collaboration which take place regularly. The inhibiting factors of social interaction Bekasi Berkebun is the existence of apathy of some members and the existence of conflicts that occur within the community.
SS00016106 | SK 16106 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain