Text
Pendidikan kesetaraan gender : analisis feminis liberal tentang konsepsi pendidikan R.A. Kartini
Penelitian ini membahas mengenai ketimpangan gender dalam pendidikan masa Kartini sehingga membuat Kartini tergerak untuk menghentikan fenomena tersebut. Kartini mencetuskan konsep pendidikan kesetaraan gender untuk perempuan Jawa dari hasil elaborasi keadaan yang dialami pada masa itu. Wujud dari konsep tersebut adalah mendirikan Sekolah Gadis di Jepara dan Rembang. Berlandaskan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan: Menguraikan keadaan sosial, politik, ekonomi dan budaya masa R.A. Kartini; menjelaskan konsepsi pendidikan yang dicanangkan oleh R.A. Kartini dalam analisis feminis liberal; dan merefleksikan konsepsi pendidikan R.A. Kartini dengan keadaan pendidikan saat ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode hermeneutik. Jenis penelitian yakni penelitian historis atau penelitian pustaka (library research) atau riset kepustakaan atau studi pustaka. Metode pengumpulan dan analisis data yakni studi literatur dan analisis wacana (AW) atau discourse analysis (DA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kota Jepara menganut sistem politikekonomi yakni kolonialisme-monopoli ekonomi dan sosial-budaya yakni feodalpatriarkhi yang cenderung mengakibatkan terjadinya ketimpangan gender dalam pendidikan. Kartini menjadi perintis jalan emansipasi. Kartini mencetuskan pendidikan kesetaraan gender bagi perempuan agar mengasah kognitif, afektif dan psikomotorik yang direpresentasikan melalui Sekolah Gadis. Sepeninggal Kartini, Sekolah Gadis menjadi alat kontestasi politik sehingga melupakan esensinya. Konsep tersebut dianalisis melalui teori feminisme liberal egaliter. Hasil analisis yakni konsep pendidikan kesetaraan gender oleh Kartini relevan dengan teori feminis liberal egaliter berpandangan bahwa pemerintah ikut andil di ruang publik agar lebih mudah mewujudkan kesetaraan gender, khususnya pendidikan kesetaraan gender.
This study discusses gender inequality in Kartini's education so that Kartini is moved to stop the phenomenon. Kartini sparked the concept of gender equality education for Javanese women from the elaboration of circumstances experienced in that period. The form of the concept is to establish a Girl School in Jepara and Rembang. Based on this background, this study aims: Describe the social, political, economic and cultural conditions of R.A. Kartini; explain the conception of education proclaimed by R.A. Kartini in liberal feminist analysis; and reflect the educational conception of R.A. Kartini with the current state of education.
This research used qualitative approach and hermeneutic method. Type of research that is historical research or research library (library research) or research literature or literature study. Methods of data collection and analysis ie literature study and discourse analysis (AW) or discourse analysis (DA).
The results showed that the city of Jepara embraced the political-economic system of colonialism-economic and socio-cultural monopoly of feudal-patriarchy that tends to lead to gender inequality in education. Kartini became the pioneer of emancipation path. Kartini spawned a gender equality education for women to cognitively, affectively and psychomotorize as represented through Girl School. After Kartini's death, Girls School became a tool of political contestation so forget its essence. The concept is analyzed through the theory of egalitarian liberal feminism. The result of the analysis of the concept of gender equality education by Kartini is relevant to the liberal egalitarian feminist theory which holds that the government participates in the public sphere in order to make it easier to realize gender equality, especially gender equality education.
SS00016209 | SK 16209 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain