Text
Konsep ibadah Syaikh Abdul Qadir AL-Jilani dalam Kitab Sirr Al-Asrar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesalah pahaman masyarakat terhadap esensi ibadah. Banyak orang yang beribadah hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja. Hal ini ditandai dengan perilaku yang menyimpang oleh beberapa orang. Maka penulis tertarik untuk meneliti konsep ibadahnya Syaikh Abdul Qâdir al-Jîlani agar mendapat solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui konsep ibadah menurut Syaikh Abdul Qâdir al-Jîlani dalam kitb Sirr al-Asrâr. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis konten. Teori yang digunakan adalah berasal dari berbagai buku, antara lain: Tasawuf Sosial, Al-Qur’an, Sebagai Ilmu Kesehatan Jiwa, Psikologi Islam, dll. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep ibadah Syaikh Abdul Qâdir a-lJîlani memiliki dua dimensi, yakni dimensi syari’ah dan dimensi thariqah atau tasawuf. Shalat menurut Syaikh Abdul Qâdir al-Jîlânî terbagi menjadi dua, yaitu shalat syari’ah dan shalat thariqah. Zakat menurut Syaikh Abdul Qâdir alJîlânî ada dua, yaitu zakat syari’ah dan zakat thariqah. Puasa menurut Syaikh Abdul Qâdir al-Jîlânî ada tiga, yaitu puasa syari’ah, puasa thariqah, dan puasa hakikat. Haji menurut Syaikh Abdul Qâdir al-Jîlânî ada dua, yaitu haji syari’ah dan haji thariqah. Ibadah syari’ah dan thariqah harus dijalankan bersama-sama. Dan ibadah secara syari’ah terbatas pada waktu dan tempat, sedangkan ibadah secara thariqah tidak terbatas pada waktu dan tempat atau dilakukan seumur hidup.
This research is motivated by misunderstanding of society towards the essence of worship. Many people who worship just abort the obligation only. It is characterized by a distorted behavior by some people. So the author is interested to examine the concept of worship Shaykh Abdul Qadir al-Jîlani in order to get a solution to solve the problem. This research aims to know the concept of worship according to Shaykh Abdul Qadir al-Jîlani in the kitb Sirr al-Asrâr. This research uses qualitative approach of content analysis. The theory used is derived from various books, among others: Social Sufism, Al-Qur'an, As the Science of Mental Health, Islamic Psychology, etc. The results showed that the concept of worship Shaykh Abdul Qadir a-lJîlani has two dimensions, namely the dimensions of syari'ah and dimension of tariqah or tasawuf. Prayer according to Shaykh Abdul Qadir al-Jîlânî is divided into two, namely shariat shari'ah and shariat thariqah. Zakat according to Shaykh Abdul Qadir al-Jîlânî there are two, namely zakat shari'ah and zakat thariqah. Fasting according to Shaykh Abdul Qadir al-Jîlânî there are three, namely fasting shari'ah, fasting tariqah, and the fasting of the essence. Hajj according to Shaykh Abdul Qadir al-Jîlânî there are two, namely Shari'ah and Hajj thariqah. Shariah and tariqah worship must be run together. And worship by Shari'ah is limited to time and place, while worship by tariqah is not limited to time and place or is done for life.
SS00016230 | SK 16230 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain