Text
Khitan wanita dalam perspektif aktivis organisasi wanita
Khitan adalah salah satu budaya yang harus dilakukan tidak hanya lakilaki tetapi juga perempuan. Terdapat banyak pro dan kontra tentang khitan wanita, menurut para ulama, dan lembaga maupun organisasi Islam di Indonesia. Perbedaan pendapat ini mencakup tentang pengertian dan ketetapan hukum atau rekomendasi menurut perspektif lembaga dan organisasi feminism.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data dari wawancara, dan yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah para ketua atau pengurus dari lembaga wanita dan organisasi islam. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori Dr. Maryam Ibrahim Hindi dalam buku Misteri Di Balik Khitan Wanita dan Jurnal Forum Ilmiah Indonusa, karya S Santi yang berbicara tentang Khitan Perempuan: Legitimasi agama dan budaya atas kekerasan dan pengendalian tubuh perempuan.
Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa pandangan tentang khitan wanita antara aktivis organisasi wanita adalah pro kontra dengan adanya praktik khitan wanita, dan pendapat hukum khitan wanita menurut pandangan aktivis organisasi wanita. Lalu, ada pula sikap dalam bentuk penolakan beberapa lembaga wanita terhadap khitan wanita, dan sikap menerima dengan adanya khitan wanita dari organisasi wanita islam.
Circumcision is one culture that must be done not only men but also women. There are many pros and cons about female circumcision, according to the scholars, and Islamic institutions and organizations in Indonesia. This disagreement involves the definition and legal provisions or recommendations according to the institutional and organizational perspectives of feminism.
This research uses descriptive qualitative research methods, by collecting data from interviews, and the objects used in this study are the chairmen or administrators of women's institutions and Islamic organizations. The theory in this research uses Dr. Maryam Ibrahim Hindi in the Mystery Book Behind the Ladies of Women and Journal of the Scientific Forum Indonusa, the work of S Santi who talks about Female Circumcision: The religious and cultural legitimacy of violence and control of the female body.
The research yields the conclusion that the view of female circumcision among women activist organizations is pro counter to the practice of female circumcision, and legal opinion of female circumcision according to activist view of woman organization. Then, there is also a stance in the form of rejection of some women's institutions against female circumcision, and acceptance with the presence of female circumcision from Islamic women's organizations
SS00016222 | SK 16222 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain