Text
Analisis mitigasi bencana letusan Gunung Gede di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui mitigasi bencana dalam menghadapi bencana letusan gunung api di Desa Cimacan. Metode deskriptif dengan pendekatan survei digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun data yang diperoleh dari responden yaitu masyarakat dan pemerintahan (Aparatur Desa, BPBD Kabupaten Cianjur dan PVMBG Gunung Gede) dengan menggunakan kuesioner atau angket. Sedangkan teknis analisis data menggunakan persentase yang diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam melakukan mitigasi bencana yang tergolong mitigasi pasif termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 46,6% yaitu pada indikator pembuatan peta risiko atau peta zona bahaya letusan Gunung Gede dan membentuk organisasi atau lembaga kebencanaan. Untuk upaya mitigasi aktif juga tergolong dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 42,3% yaitu ada indikator pelatihan dasar kebencanaan dan penyuluhan tentang kesiapan menghadapi bencana alam, pemantauan aktifitas Gunung Gede dan indikator lahan untuk mengalirkan lahar. Namun masih ada yang perlu diperhatikan yaitu peta risiko bencana atau peta zona bahaya bencana letusan Gunung Gede perlu di sosialisasikan kepada masyarakat serta dikaji ulang. Hal ini dikarenakan tutupan lahan berupa pemukiman yang ada disekitar daerah rawan bencana semakin bertambah. Selain itu diperlukan upaya pelatihan kebencanaan kepada seluruh masyarakat.
Mitigasi pasif yang dilakukan oleh masyarakat masuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 43,3% yaitu dalam indikator Dalam mitigasi pasif ini hanya indikator pengetahuan masyrakat mengenai pengetahuan ketersediaan peta risiko atau peta zona bahaya dan keberadaan lembaga kebencanaan. Sedangkan mitigasi aktif dalam kategori rendah dengan persentase 31,1% dikarenakan semua indikator dalam upaya masyarakat masih rendah. Masyarakat yang tinggal di Desa Cimacan hanya sebatas mengetahui adanya peta risiko bencana dan mengetahui keberadaan lembaga kebencanaan. Masih diperlukan informasi dan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan terkait bencana untuk meng edukasi masyarakat agar risiko bencana bisa berkurang dan dampak yang ditimbuklan akubat bencana tidak besar.
This research aims to find out disaster mitigation in facing disaster of volcano eruption in Cimacan Village. Descriptive method with survey approach is used to achieve the research objectives. The data that obtained from the respondents are sourced from community and government (Village Apparatus, BPBD Cianjur and PVMBG of Gede mountain) with using questionnaires. Whereas for technique of data analysis is using percentage which is classified based on three categories (high, medium and low).
The result of the research shows that the efforts of the government in conducting disaster mitigation that classified as passive mitigation is on medium category with percentage as big as 46,6%, which on indicator of making risk map or danger zone map of Gede Mountain eruption and make organization or disaster institute. For active mitigation efforts, also belong to medium category with percentage of 42,3%, which there is basic training for disaster and elucidation about the readiness to facing nature disaster, monitoring Gede Mountain activities and area indicator for siphon the volcanic mudflow. However, there is still a need to be considered, the disaster risk map or the map of danger zone of Gede Mountain eruption need to be socialized to the community and reviewed. This is because the land cover in the form of settlements around disaster-prone areas is increasing. In addition, disaster management efforts are required to be given for the entire inhabitant.
Passive mitigation that carried out by the community is in the medium category with percentage of 43.3%, which include in indicator that just limit of inhabitant kowledge about availability of risk map or danger zone map and the existence of disaster institute. Meanwhile, active mitigation is in the low category with a percentage of 31.1%. The inhabitant in Cimacan Village are only know about availability of risk map or danger zone map and the existence of disaster institute. There still need dissemination of information, socialization, and elucidation to be given in order to educate the inhabitant to decrease the bad impact that caused by the disaster.
SS00016220 | SK 16220 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain