Text
Potensi bakteri Bacillus cereus untuk mengendalikan kapang Aspergillus flavus pada jagung (Zea mays L.) pakan ternak
Kontaminasi Aspergillus flavus pada pakan dan pangan di Indonesia sangat mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi produktivitas dalam pembuatan pangan. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan agen hayati yaitu bakteri Bacillus cereus. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan isolat kapang A. flavus serta mengetahui potensi B. cereus untuk mengendalikan kapang A. flavus pada jagung pakan ternak. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Langkah kerja pada penelitian ini diawali dengan mengisolasi jagung pada medium DG18; deteksi A. flavus menggunakan AFPA; identifikasi kapang secara konvensional dan molekuler menggunakan daerah ITS; deteksi aflatoksin pada CAM; uji antagonisme B. cereus dengan kapang A. flavus asal Seameo-Biotrop; kultivasi B. cereus untuk memproduksi senyawa metabolit sekunder; uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi. Hasil isolasi dihasilkan 9 isolat (isolat P2, P3, P4, P5, P7, P8) bersporulasi hijau dan 3 isolat (isolat P1, P6 dan P9) bersporulasi hitam. Hasil deteksi menggunakan AFPA dan identifikasi secara konvensional terdapat 2 isolat yang memiliki ciri-ciri seperti kapang A. flavus yaitu isolat P3 dan P8. Hasil analisis sekuens daerah ITS rDNA menunjukkan bahwa isolat P3 dan P8 teridentifikasi sebagai A. flavus var. flavus dengan nilai homologi 100% dan 99%. Deteksi aflatoksin menggunakan CAM pada isolat P3 dan P8 tidak menghasilkan perpendaran fluoresensi biru dan tidak terbentuk beige ring pada bagian belakang petri. Uji antagonis menggunakan 4 isolat B. cereus terhadap kapang A. flavus menghasilkan 1 isolat yang mampu menghambat sporulasi kapang yaitu B. cereus T68. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan bahwa kapang P8 dengan supernatan B. cereus T68 tidak menghasilkan jarak hambat tetapi terjadi penghambatan spora kapang. Kata kunci: Aspergillus flavus, Aktivitas antifungi, Jagung
Aspergillus flavus contamination in feed and food in Indonesia is very likely to occur and may affect productivity in food manufacturing. One of the controls that can be done is to use the biological agent Bacillus cereus. The purpose of this study was to get the isolate of A. flavus and to know the potential of B. for control of A. flavus on maize livestock feed. This research is descriptive with qualitatively and quantitatively data analysis. The work steps in this study begins by isolating on medium DG18; A. flavus detection using AFPA; identification of molds conventionally and molecularly using the area of ITS and detecting isolate of mold in Coconut Agar Medium; test of B. cereus antagonism with A. flavus from Seameo-Biotrop origin; B. cereus cultivation to produce secondary metabolite compounds using a fermentation medium; antifungal activity test was done by diffusion method. The isolation result yielded 9 isolats (P2, P3, P4, P5, P5, P7, P8, green sporulated isolates and P1, P6 and P9 black sporulated isolates). Detection results using AFPA and conventional identification there are 2 isolates that have characteristics such as A. flavus namely P3 and P8 isolats. The results of the regional sequence analysis of ITS rDNA showed that P3 and P8 isolates were identified as A. flavus var. flavus with 100% and 99% homology. Aflatoxin detection using CAM on P3 and P8 isolats did not produce blue fluorescence fluid and did not form a beige ring on the back of petri. An antagonist test using 4 B. cereus isolats of A. flavus produced 1 isolat capable of reducing mycellular mycelium B. cereus T68. The result of antifungal activity test showed that P8 with supernatan of B. cereus T68 did not produce clear zone but occurs inhibition of spores. Keywords: Aspergillus flavus, Antifungal Activity, Maize
SS00016422 | SK 16422 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2018.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain