Text
Pengaruh kepemimpinan dan pengambilan keputusan terhadap kinerja : sebuah studi kausal pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten
RINGKASAN
Penyelenggaraan pendidikan menjadi sangat penting dan strategis dalam menentukan masa depan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu sejalan dengan peradigma baru penyelenggaraan otonomi daerah dengan tujuan memungkinkan daerah yang bersangkutan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, maka daerah memiliki kewenangan untuk mengelola urusan pemerintahan di daerah atas prakarsa sendiri, termasuk di dalamnya pengelolaan penyelenggaraan di bidang pendidikan. Dengan adanya permasalahan pendidikan yang dihadapi daerahnya, maka daerah diharapkan mampu menunjukkan peranannya dalam mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan.
Dinas Pendidikan Daerah dalam peranannya mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan diberbagai bidang antara lain; pelimpahan kewenangan menagemen peningkatan mutu berbasis sekolah; sehingga sekolah dapat berpartisipasi aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan, hal ini ditempuh melalui melaksanakan sosialisasi MPMBS dijajaran Dinas Pendidikan dan sekolah, membantu sekolah menyusun rencana dan program peningkatan kualitas pendidikan, disamping itu, juga melakukan monitoring dan evaluasi. Juga melalui peningkatan kemampuan dan profesionalisme jajaran Dinas Pendidikan, selain itu Dinas Pendidikan lebih meningkatkan upaya-upayanya yaitu melakukan program-program peningkatan kualitas pendidikan; melalui peningkatan mutu pendidikan dasar, peningkatan mutu pendidikan menengah, pemenuhan kebutuhan belajar mengajar dan penyediaan unit sekolah baru. Oleh karena itu, kinerja pegawai dinas pendidikan sebagai SDM yang terdepan dalam menangani pendidikan harus mempunyai kualitas dan kompetensi yang bagus sehingga kinerja mereka
iii
dalam mengerjakan tanggung jawabnya yang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan didaerah tersebut. John R. Schermerhorn, Jr. menyatakan bahwa “Job Performance is measured as the quantity and quality of tasks accomplished by an individual or group.” kinerja diukur sebagai kuantitas dan kualitas tugas yang dilakukan dengan seorang individu atau kelompok. Hal ini dikemukakan John W. Newstrom bahwa “Leadership is the process of influencing and sporting others to work enthusiastically toward achieving objectives. It is the critical factor that helps an individual or a group identify its goals and then motivates and assists in achieving the stated goals.” Kepemimpinan adalah sebuah proses mempengaruhi dan mendorong orang lain untuk bekerja secara antusias dalam mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, Warren R. Plukett dkk. mengatakan “Decision Making is the process of identifying problems and opportunities, developing alternative solutions, choosing an alternative, and implementing it.” Pengambilan Keputusan adalah proses mengidentifikasi masalah dan peluang, mengembangkan solusi alternatif, memilih alternatif, dan menerapkannya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kausal. Untuk menganalisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Penelitian ini menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Variabel kinerja yang terdiri dari 35 butir pernyataan, terdapat 5 butir yang drop sehingga menjadi 30 butir, dan menghasilkan koefisien 0.954 dengan demikian dinyatakan reliabel. Variabel Kepemimpinan yang terdiri dari 35 butir pernyataan terdapat 5 butir yang drop sehingga menjadi 30 butir dan menghasilkan koefisien 0.945 dengan demikian dinyatakan reliabel. Selanjutnya untuk variabel pengambilan keputusan yang terdiri dari 35 pernyataan terdapat 5 butir yang drop sehingga menjadi 30 butir dan menghasilkan koefisien 0.942 dengan demikian dinyatakan reliabel. Analisis data penelitian dilakukan dengan statistik deskriptif. Pengujian persyaratan
iv
analisis dilakukan uji galat taksiran dengan menggunakan teknik liliefors dan uji linieatitas. Pengujian hipotesis dengan teknik regresi, korelasi sederhana. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat tercermin dari koefisien jalur.
Hipotesis pertama penelitian ini adalah menduga bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja. Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan terdapat pengaruh langsung antara kepemimpinan terhadap Kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,612 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,439, hal ini memberikan arti bahwa terdapat pengaruh secara langsung kepemimpinan terhadap kinerja. Dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulan terdapat pengaruh langsung antara pengambilan keputusan terhadap Kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,589 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,399, hal ini memberikan arti bahwa terdapat pengaruh secara langsung pengambilan keputusan terhadap kinerja. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan terdapat pengaruh langsung antara kepemimpinan terhadap pengambilan keputusan, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,435 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,435, hal ini memberikan arti bahwa terdapat pengaruh secara langsung kepemimpinan terhadap pengambilan keputusan. Dan Dari hasil pengujian hipotesis empat dapat disimpulkan terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan terhadap kinerja melalui pengambilan keputusan, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,256 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,256, hal ini memberikan arti bahwa terdapat pengaruh secara tidak langsung kepemimpinan terhadap kinerja melalui pengambilan keputusan.
Sehingga Implikasi dari penelitian ini adalah upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
TM00005118 | TM 5118 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2018.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain