Text
Pemetaan bahasa di Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Jawa Barat : sebuah kajian dialektologi
Penelitian ini dilatarbelakangi karena di Jasinga banyak dialek yang digunakan ditambah lagi kecamatan Jasinga berbatasan langsung dengan provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan yang ada di kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif deskriptif kuantitatif. Objek penelitian adalah masyarakat kecamatan Jasinga kabupaten Bogor. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan menggunakan 200 kata dasar Swadesh, 40 kosakata bidang bagian tubuh dan 9 kosakata kata ganti, sapaan dan acuan. Masalah yang diteliti adalah pemetaan yang ada di kecamatan Jasinga kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam peneltian ini ditemukan banyak sekali etima, sehingga dapat dikatakan bahwa di Kecamatan Jasinga terdapat variasi dialek. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gejala perubahan bunyi yang disebut aferesis, protesis, sinkop, paragog dan epentesis. Gejala bahasa yang cukup dominan dalam konteks satu etima adalah pasangan minimal.
This research is motivated because in Jasinga many dialects are used plus Juranga subdistrict is directly adjacent to Banten province. This study aims to determine the existing mapping in Jasinga sub-district, Bogor regency of West Java. The research method used by the researcher is qualitative descriptive quantitative method. The object of research is the community of Jasinga sub-district Bogor district. The instrument used in this study is the researcher himself and is assisted by using 200 words of Swadesh basis, 40 vocabulary fields of body parts and the vocabulary of pronouns, greetings and references. The problem studied is the existing mapping in subdistrict Jasinga Bogor district. The results showed that in this research found a lot of etima, so it can be said that in District Jasinga there are variations of dialect. In addition, the results of this study indicate that there are symptoms of sound changes called aferesis, protesis, syncope, paragog and epentesis. Symptoms of language that is quite dominant in the context of one etima is a minimal pair.
SS00016535 | SK 16535 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2018.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain