Text
Pendidikan guru di Indonesia : periode awal tahun 1950-1965
Rumusan masalah yang menjadi maksud dari penelitian ini yaitu; Pertama menjelaskan dinamika pendidikan guru yang berkembang di Indonesia mulai tahun 1950 sampai dengan 1965. Dari rumusan masalah tersebut akan dihasilkan sebuah deskripsi naratif mengenai dinamika pendidikan guru yang formal ataupun non formal yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di Indonesia pada saat itu. Kedua menjelaskan dampak dari penyelenggaraan guru yang dilaksanakan pada kurun waktu 1950-1965 terhadap dinamika pendidikan nasional Indonesia. Dalam hal ini akan dijelaskan perubahan yang terjadi akibat diselenggarakannya pendidikan guru khususnya terhadap peningkatan angka partisipasi masyarakat dalam pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan penyajian hasil penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif-naratif. Sumber penelitian yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder yaitu melalui sumber tertulis berupa arsip dan studi kepustakaan. Sumber primer yang digunakan terdiri dari beberapa arsip yang berupa Undang Undang dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Pengajaran. Sumber sekunder yang digunakan merupakan sumber berupa buku-buku yang ditulis oleh beberapa penulis yang menulis buku dengan tema sejarah pendidikan di Indonesia, seperti Soegarda Poerbakawatja, Muchtar Buchori, I Djumhur Danasuparta, Muhammad Rifa’I, Suradi Hp, Husni Rahim, dan Muhammad Kosim . Bukan hanya sampai disini, pencarian juga penulis lakukan dengan mengunjungi dan mencari sumber di perpustakaan nasional Jakarta, perpustakaan pusat Universitas Indonesia (UI), perpustakaan UPT Universitas Negeri Jakarta (UNJ) atau dengan melakukan pelacakan sumber yang dianggap penulis relevan untuk pengkajian topik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan guru di Indonesia pada tahun 1950 dilakukan dengan tujuan utama ialah menghasilkan tenaga pendidik
dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Pemerintah menyelenggarakan Kursus Pengantar untuk Kursus Pengantar ke Kewajiban Belajar (KPkpKB) dan juga sekolah guru B yang dalam menghasilkan tenaga pendidik dalam kurun waktu dua sampai empat tahun. Selain itu juga dirumuskan pendidikan guru agama yang nantinya akan menjadi bagian integral dalam pendidikan dan pengajaran umum di sekolah. Pemerintah juga berusaha mempersiapkan tenaga pendidik untuk sekolah kejuruan seperti sekolah guru kepandaian puteri, sekolah guru taman kanak-kanak, sekolah guru luar biasa, dll. Setelah jumlah tenaga pendidik dirasakan semakin bertambah jumlahnya, tindakan yang selanjutnya dilakukan oleh pemerintah adalah merencanakan pendidikan guru yang lebih ideal dan berkualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru ialah meningkatkan taraf pendidikan guru hingga perguruan tinggi. Untuk pendidikan guru sekolah rakyat dan yang sederajat disederhanakan dan hanya diselenggrakan Sekolah Guru A yang setingkat dengan sekolah menengah atas. Untuk pendidikan guru sekolah menengah pertama dan atas pemerintah pada tahun 1954 membentuk Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Pada akhirnya di tahun 1963 muncul perguruan tinggi yang khusus sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan yaitu Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Kata Kunci: Pendidikan Guru, Indonesia, SGB-SGA, SGAI, SGKP, SGLB,SGTK, PTPG, IKIP.
The problem formulation in the meaning of this research is; First to explain the dynamics of teacher education which grew in Indonesia beginning in 1950 until 1965. From the mentioned problem formulation, will be generated a narrative description on the dynamics of teacher education, whether formal or non-formal, which was implemented to meet a demand of teachers at the time. Second to explain the effect of implementation of teachers which was held at the period of 1950-1965 to the dynamics of national education of Indonesia. In this matter, will be elaborated the changes which have happened at due to the implementation of teacher education especially to the growth of participation number from society in education at Indonesia. This research uses the history method and the serving of the research result is in the form of narrative-descriptive. The sources of the research which is used consist of primary source and secondary source that is through transcribed source in the form of archives and literary studies. The primary source which is used entails a number of archives in the shape of laws and regulation of the Minister of Education and Teaching. The secondary source which is used is in the form of books that are written by the writers who have written books with the theme of education in Indonesia, for instance Soegarda Poerbakawatja, Muchtar Buchori, I Djumhur Danasuparta, Muhammad Rifa’I, Suhard Hp, Husni Rahim, and Muhammad Kosim. Not only up until this point, the writer also searched by visiting and seeking sources at the Jakarta national library, central library Universitas Indonesia (UI), UPT library Universitas Negeri Jakarta (UNJ) or by way of doing the tracking of sources which are considered relevant to the assessment of this topic. The result shows that teacher education in Indonesia in the 1950 is done with the main goal of producing teachers in large quantity and in the short in time. The government implemented Introductory Course for Courses Introduction to Liability Studying (KPkpKB) and correspondingly teacher school B which produced teachers in two to four years. In addition, there was the formulation of religion teacher education which would be an integral part of education and general teaching at schools. The government also exerted to prepare teachers for vocational schools such as teacher school of female proficiency, teacher school of kindergarten, teacher school of special school, etc. After the amount of teacher had been growing more, the next act which the government took was to plan an ideal teacher education of a better quality. An example of the attempts to improve the excellence of teacher education is to increase the education level of teachers to college. For teacher education of folk and equal was made simpler and there was only the implementation of Teacher School A which was equal to high school. For teacher education of middle school and high school, the government in 1954 formed College of Teacher Education (PTPG). In the end, in 1963 appeared a college which was special as Institution of Establishment of Teacher Education which was Teacher Institution of Teaching Science (IKIP). Keywords: Teacher Education, Indonesia, SGB-SGA, SGAI, SGKP, SGLB, SGTK, PTPG, IKIP.
SS00016500 | SK 16500 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain