Text
Pembentukan fonem suprasegmental siswa Tunarungu di TKLB Pangudi Luhur
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembentukan fonem suprasegmental siswa tunarungu kelas TKLB 3B di TKLB Pangudi Luhur, Jakarta Barat, pada program PKPBI, Bina Wicara, dan kegiatan membaca di kelas, meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi ke lapangan, wawancara pada guru PKPBI, guru Bina Wicara, dan guru kelas, serta studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan dalam bentuk RPP dalam program PKPBI, Bina Wicara, dan pembelajaran di kelas tidak dibuat secara administratif, namun pihak sekolah memiliki standarisasi bagi setiap siswa (2) guru menggunakan MMR dan pendekatan VAKT dalam proses pembelajaran (3) Materi berdasarkan percakapan yang divisualisasikan (4) langkah pembelajaran pada program PKPBI dan pembelajaran dikelas dilakukan dengan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, sedangkan pada bina wicara dilakukan dengan kegiatan pra wicara dan wicara (5) evaluasi dilakukan dengan tes perbuatan pada program PKPBI, tes lisan pada program bina wicara dan membaca, dan tes tertulis pada program PKPBI, bina wicara, dan membaca. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pembentukan fonem suprasegmental siswa tunarungu di TKLB Pangudi Luhur melalui program PKPBI, bina wicara, dan membaca dipengaruhi oleh tingkat ketunarunguan siswa, tingkat kecerdasan siswa, dan latihan yang sering dilakukan oleh siswa. Kata Kunci : Fonem Suprasegmental, Siswa Tunarungu
"This study aims to find out how deaf students in class 3B TKLB Pangudi Luhur formate the suprasegmental phoneme through PKPBI, Speech Building, and reading activity in a class, including learning planning, implementation of learning, and evaluating the learning. The approach used is qualitative approach with descriptive method. The method to collect the data are observation, interview session with PKPBI teachers, Speech Building teachers, and main teacher, plus study documentation."
"The study result shows that (1) learning planning with PPI through PKPBI program, Speech Building, and activity in class are not made administratively, yet the school has standard for each students, (2) teacher used MMR and VAKT approach in learning process, (3) the subject to teach based on vizualized conversation, (4) learning steps in PKPBI program and learning implementation are done by pre-activity, main activity, and closing activity. On the other hand, Speech Building is done by two session which is prespeaking and speaking session, (5) evaluation is done by performance test in PKPBI program, speaking test in Speech Building and reading program, writing test in PKPBI, Speech Building, and reading program." The conclusion of this research is the formation of suprasegmental students phoneme deaf in TKLB Pangudi Luhur through PKPBI program, speech development, and reading is influenced by the students 'hearing level, students' intelligence level, and frequent training by students. Keyword: Suprasegmental Phonem, deaf student
SS00016392 | SK 16392 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.01.2018.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain