Text
Implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Jakarta Tangerang
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat data observasi tentang Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Kota Tangerang , tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari 2017 sampai dengan Januari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Data diperoleh melalui lima teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data dengan Observasi,Wawancara, Dokumen dan Bahan Audio Visual. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Kegiatan pembelajaran sejarah pada pelaksanaan kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru sudah melalui tiga tahap, yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga langkah-langkah kegiatan pembelajaran seperti pendahuluan, inti dan penutup sudah secara penuh dilakukan oleh guru, meskipun di dalam setiap langkah pembelajaran tersebut masih terdapat kegiatan yang belum dilaksanakan secara maksimal. Pada kegiatan inti yang dilakukan oleh guru, tidak sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan model pembelajaran yang bervariasi tetapi tidak membuat peserta didik aktif, padahal yang tercantum di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi. Adapun dalam hal penggunaan metode pembelajaran, guru telah menggunakan metode ceramah, tontonan film, diskusi kelompok sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih aktif. Hal ini sesuai dengan pembelajaran di dalam Kurikulum 2013, bahwa proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, tetapi pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Tahap selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran sejarah adalah penilaian yang dilakukan oleh guru, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan. Penilaian dilakukan oleh guru dengan memberikan penilaian berupa tugas kepada para peserta didik. Kemudian, guru Penilaian non tes terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian sikap, kriteria penilaian, rubrik penilaian debat. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh guru sejarah pada pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 10 Kota Tangerang , yaitu: Ruang kelas Belajar (RKB) di SMA Negeri 10 Kota Tangerang yang terbatas hanya terdapat dua belas ruang kelas idealnya berjumlah dua puluh empat kelas ini menyebabkan pembelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Kota Tangerang ada dua gelombang yaitu
gelombang kelas pagi dan gelombang kelas siang, kurangnya ketersediaan Lab IPS, dan buku teks pelajaran sejarah hanya ada untuk Sejarah Indonesia untuk sejarah tidak disediakan oleh pemerintah, selain itu speaker dan proyektor di dalam kelas tidak semuanya berfungsi dengan baik, Ibu Mira adalah guru sejarah yang memiliki latar belakang pendidikan bukan sejarah, hal ini menjadikan beliau mengalami kesulitan dalam mengajar pembelajaran sejarah dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.
This research was porposed to find out the observation data about how to implement curriculum 2013 in history lesson at SMA Negeri 10 Tangerang, Academic year 2017/2018. This research was held during January 2017 to January 2018. The methods was used in this research is Qualitative. The data obtained through five data collection techniques and analysis data techniques likes Observation, Interview, Document and Audio Visual Material. Based on the research conconclude that teaching learning activity of history lesson in curriculum 2013 which have been done by teacher through three steps, that are orientation activity. Core activity and closing activity. The teaching learning activities steps were conducted successfully by teacher, although in every learning step still found the activity which did not conduct maximum. In core activity was conducted by teacher. It was not appropriate with lesson plan (RPP) which arranged by teacher. The learning had been done by teacher still used various learning model but it didn’t make active student, whereas in lesson plan used various learning models and then, in the learning method, teacher used communicative method, watching movie, and disscussion group with the result that teaching learning activity more active. In this case, it was oppropriate with learning activity more active. In case, it was oppropriate with learning activity in curriculum 2013, that learning process is not only teacher, but it must student center. Next step in learning history activity is teacher’s assessment, which purposes to know how far students understanding about learning material that had taught. The teacher’s assessment by giving assessment such as assignment to students. Then, teacher’s assessment non test consist of assessment technique, attitude assessment form, assessment criteria, and debate assessment column. Subseqvently, obstacle which faced by historical teacher in learning activity of curriculum 2013 at SMA Negeri 10 Tangerang that is classroom in this school is limited, it consist of twelve classroms, ideally it is amount twenty four classroms. This is caused history learning at SMA Negeri 10 Tangerang has two phase. There are morning class and afternoon class, less available in IPS laboratory, and history lesson’s book only available to Indonesian history, history did not ready by government, in addition to speaker and projector in the class did not function correctly. Mrs Mira is history’s teacher who has background of study that was not history, in this case, she had problem in teaching learning history with different knowledge discipline background.
SS00016781 | SK 16781 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain