Text
Studi kasus kekeringan meteorologi dan hidrologi di DAS Bengawan Solo
Salah satu indeks atau suatu bilangan yang sering digunakan untuk menyatakan tingkat keparahan kekeringan adalah SPI (Standarized Precipitation Index). Namun indeks SPI belum bisa mencerminkan kondisi air yang tersedia pada sungai atau waduk serta bendungan, sehingga diperlukan indeks yang lain yaitu SDI (Streamflow Drought Index). Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya debit air. Penelitian dengan periode hitung akumulasi 1, 3, dan 6 bulanan dilakukan agar mendapatkan hasil hubungan antara SPI dan SDI di DAS Bengawan Solo. Durasi, keparahan kekeringan, dan intensitas kekeringan dihitung untuk mendapatkan frekuensi kekeringan saat kondisi basah ke kondisi kering maupun saat kondisi kering ke kondisi basah. Nilai keduanya dianalisa untuk mencari jarak waktu saat berkurangnya curah hujan hingga berkurangnya debit air sungai terjadi. Nilai indeks yang diperoleh tidak hanya menggambarkan kondisi kekeringan saja, tetapi menggambarkan juga kondisi basah yang dapat digunakan untuk penentuan daerah surplus air.
One indexor a number often used to express the severity of the drought is SPI (Standarized Precipitation Index). But the spi index can not reflect the water conditions available on the river or reservoirs and dams, so it needs another index that is SDI (Streamflow Drought Index). There is a time interval between reduced rainfall and reduced water discharge. Research with 1, 3, dan 6 month count accumulation period is done to get result of relation between SPI and SDI in DAS Bengawan Solo. Duration, drought severity, and drought intensity were calculated to obtain the frequency of dryness during wet conditions to dry conditions as well as dry conditions to wet conditions. The value of both is analyzed to find the distance of time when the decrease of rainfall until the decrease of river water discharge happened. The index value obtained not only describes the condition of drought only, but also describes the wet conditions that can be used for the determination of water surplus area.
SS00016803 | SK 16803 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2018.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain