Text
Pengaruh kepribadian, prosedur kerja, dan iklim organisasi terhadap efektivitas kepemimpinan kepala SMA Negeri di Provinsi DKI Jakarta
RINGKASAN
Pendahuluan Sebagai pengelola institusi satuan pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk selalu meningkatkan efektifitas kinerja. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pendidikan Nasional sampai ke jaringan Internasional maka kekuatan SMA Negeri terletak pada komitmen kepala sekolah yang bersangkutan pada eksestensi mutu dan kesatuan tekad dan langkah dalam mencapai tujuan sekolah yang bersangkutan secara konsisten. Kepala sekolah mempunyai tugas pokok mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah Efektivitas kepemimpinan adalah ketepatan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Efektivitas kepemimpinan kepala SMA Negeri di DKI Jakarta pada faktor supervisi sangat rendah, kepala sekolah belum optimal melakukan fungsinya sebagai supervisi pembelajaran. Menurut data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta bidang PTK hasil monitoring evaluasi kepala sekolah tahun 2016, score dari kepribadian sosial 3,51 ,kepemimpinan 3,40 pengembangan sekolah 3,00, pengelolaan sumber daya 3,13 kewirausahaan 3,00, dan supervisi pembelajaran hanya mencapai 2,67. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa faktor supervisi sangat rendah, kepala sekolah belum optimal melakukan fungsinya sebagai kepala sekolah. Kepribadian dan sosial serta kepemimpinan perlu ditingkatkan demikian juga dengan pengembangan sekolah ,pengelolaan sumber daya, dan kewirausahaan masih belum maksimal. Secara teoritik banyak faktor yang dapat mendorong peningkatan efektivitas kepemimpinan kepala SMA Negeri di Provinsi DKI Jakarta, antara lain: kepribadian, prosedur kerja, dan iklim organisasi. Terutama jika memiliki kepribadian yang baik, sebab kepribadian adalah segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang dapat dilihat dari
iii
luar, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu tersebut.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan kausal. Hasi survey dianalisis menggunakan statistic multivariate dengan teknik analisis jalur (path analysis). Populasi penelitian adalah 117 kepala SMAN di Provinsi DKI Jakarta, dan sampel yang dijadikan responden berdasarkan rumus slovin berjumlah 91 kepala sekolah. Analisis dalam penelitian ini adalah kepala SMA Negeri di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan 4 instrumen yaitu: efektifitas kepemimpinan, kepribadian, prosedur kerja, dan iklim organisasi dan di uji coba kepada 30 responden, sehingga diperoleh butirbutir instrument yang valid (sesuai) dan reliable (tingkat kepercayaan). Sebelum dilakukan analisis jalur, dilakukan beberapa syarat pengujian yang harus dipenuhi yaitu: uji normalitas data, uji linearitas, dan uji signifikansi regresi.
Hasil Penelitian Dari hasil perhitungan koefisien jalur didapatkan jalur pengaruh langsung 1) kepribadian terhadap efektivitas kepemimpinan py₁ = 0,354, nilai thitung = 3,922; ttabel pada taraf signifikansi α (0,05) = 1,99 untuk dk = 87, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, bahwa kepribadian berpengaruh langsung positif terhadap efektivitas kepemimpinan. 2) Prosedur kerja terhadap efektivitas kepemimpinan py2 = 0,270, thitung = 3,033, ttabel pada taraf signifikansi α (0,05) = 1,99 untuk dk = 87, karena nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, bahwa prosedur kerja berpengaruh langsung positif terhadap efektivitas kepemimpinan. 3) Pengaruh langsung iklim organisasi terhadap efektivitas kepemimpinan py3 = 0,269, thitung = 3,069, ttabel pada taraf signifikansi α (0,05) = 1,99 untuk dk = 87, karena t hitung > t tabel
iv
maka Ho ditolak dan H1 diterima, bahwa iklim organisasi berpengaruh langsung positif terhadap efektivitas kepemimpinan. 4) Kepribadian terhadap iklim organisasi p31= 0,334, thitung = 3,207, t tabel pada taraf signifikansi α (0,05) = 1,99 untuk dk = 88, karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, bahwa kepribadian berpengaruh langsung positif terhadap iklim organisasi. Dan 5) Prosedur kerja terhadap iklim organisasi p32= 0,279, thitung = 2,682, ttabel pada taraf signifikansi α (0,05) = 1,99 untuk dk = 88, karena nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, bahwa prosedur kerja berpengaruh langsung positif terhadap iklim organisasi.
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Kepribadian berpengaruh langsung positif terhadap efektifitas kepemimpinan. Temuan ini menunjukkan bahwa kepribadian kepala sekolah yang kuat akan menyebabkan meningkatnya efektifitas kepemimpinan yang dijalankan. 2) Prosedur kerja berpengaruh langsung positif terhadap efektifitas kepemimpinan. Temuan ini menunjukkan bahwa prosedur kerja yang terstruktur/terprogram dengan baik akan meningkatkan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah. 3) Iklim organisasi berpengaruh langsung positif terhadap efektifitas kepemimpinan. Temuan ini menunjukkan bahwa iklim organisasi yang kondusif di sekolah akan meningkatkan efektifitas kepempinan kepala sekolah. 4) Kepribadian berpengaruh langsung positif terhadap Iklim organisasi. Temuan ini menunjukkan bahwa kepribadian kepala sekolah yang kuat menyebabkan iklim organisasi di sekolah kondusif. 5) Prosedur kerja pengaruh langsung positif terhadap iklim organisasi. Temuan ini menunjukkan bahwa prosedur kerja yang terstruktur dan terprogram dengan baik akan menciptakan iklim organisasi yang kondusif di sekolah.
DD00002280 | D 2280 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain