Text
Pengembangan bahan pembelajaran IPA terpadu model Conneted bagi siswa SMPN daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di Kabupaten Sambas
RINGKASAN
A. PENDAHULUAN
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.
Berdasarkan analisis kebutuhan diperoleh informasi bahwa daerah perbatasan kekurangan guru IPA, bahan ajar IPA, dan bahan-bahan untuk praktikum. Berdasarkan hasil kuisoner 100% guru IPA di SMP Negeri Kecamatan Paloh belum pernah dilatih pembelajaran IPA Terpadu dan mereka juga tidak memiliki bahan pembelajaran IPA Terpadu sehingga mereka mengajar IPA secara terpisah-pisah, misalnya kelas VIII semester ganjil biologi dan semester genap kimia. Buku IPA Terpadu yang mereka gunakan pun memuat materi seperti itu. Sedangkan menurut Permendikbud 22 Tahun 2016 tentang Standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa pembelajaran IPA hendaknya diberikan secara tematik terpadu. Oleh karena itu perlu di kembangkan bahan pembelajaran IPA Terpadu yang dapat digunakan untuk pembelajaran IPA Terpadu.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (R & D) Model Borg dan Gall dengan memadukan
iv
beberapa model yaitu, pengembangan pembelajarannya Dick dan Carey dan pengembangan bahan IPA Terpadu menggunakan model connected Forgarty. Bahan pembelajaran IPA Terpadu tersebut divalidasi oleh ahli materi IPA, media, desain pembelajaran dan bahasa serta evaluasi. Kemudian dilakukan uji kelayakan dengan evaluasi one to one, kelompok kecil, meluas dan lapangan operasional.
C. TEMUAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan bahan pembelajaran IPA Terpadu model connected di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas dapat ditarik kesimpulan antara lain : (1) pembelajaran IPA di SMPN Kecamatan Paloh di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia kabupaten Sambas belum sesuai dengan kurikulum IPA, yang mana pembelajaran IPA harus diberikan secara Terpadu. Hal ini diperoleh berdasarkan wawancara guru dan observasi pembelajaran di kelas serta pengamatan terhadap buku yang digunakan guru IPA saat memberikan pembelajaran. Maka dengan memperhatikan kondisi di lapangan dan kebutuhan guru serta siswa dalam pembelajaran IPA. Maka perlu mengembangkan bahan pembelajaran IPA Terpadu model connected yang menghubungkan beberapa konsep IPA secara terpadu. Kemudian hasil dari prototype diuji melalui uji ahli materi, ahli media, ahli desain pembelajaran dan ahli bahasa, kemudian dilakukan evaluasi formatif ; uji
v
one-to-one, uji kelompok kecil, dan uji lapangan sehingga dihasilkan produk final, (2) produk pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahan belajar berupa buku pedoman umum pembelajaran IPA Terpadu ; silabus dan RPP, dan buku guru serta buku siswa. (3) berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa bahan pembelajaran IPA Terpadu model connected ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Implikasinya ; Bahan pembelajaran IPA Terpadu model connected ini dapat dipergunakan secara luas di daerah perbatasan Indonesia . Perlu dilakukan pelatihan pembelajaran IPA Terpadu bagi guru-guru di daerah perbatasan Indonesia-malaysia di Kalimantan Barat
DD00002248 | D 2248 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2018.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain