Text
Implementasi model discovery learning untuk meningkatkan higher order thinking skills : penelitian tindakan dalam pembelajaran IPA di kelas VI MI Al-Mubarok Kota Tangerang tahun pelajaran 2018/2019
IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS
(Penelitian Tindakan dalam Pembelajaran IPA di Kelas VI MI Al-Mubarok
Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2018/2019)
YULIYANTI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan higer-order thinking skills (HOTS)
melalui model discovery learning. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI MI Al-
Mubarok yang berjumlah 25 siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini
adalah penelitian tindakan model Lewin yang terdiri dari empat tahapan, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan dilakukan dalam dua
siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat pertemuan. Data dikumpulkan
melalui instrumen observasi, tes, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data
dilakukan secara deskriptif-kualitatif, baik terhadap data kuantitatif dan data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan HOTS yang cukup signifikan.
pratindakan (pretest) menunjukkan bahwa kemampuan awal HOTS hanya 32%.
Rincian pada dimensi proses kognitif sebagai berikut: kemampuan menganalisis (C4)
36%, kemampuan mengevaluasi (C5) 28%, dan kemampuan mengkreasi (C6) 20%.
Rincian pada dimensi struktur pengetahuan sebagai berikut: pengetahuan faktual 60%,
pengetahuan konseptual 40%, pengetahuan prosedural 32%, dan pengetahuan
metakognitif 8%. Siklus I menunjukkan bahwa capaian pekembangan HOTS
meningkat menjadi 72%. Rincian pada dimensi proses kognitif sebagai berikut:
kemampuan menganalisis (C4) 72%, kemampuan mengevaluasi (C5) 64%, dan
kemampuan mengkreasi (C6) 64%. Rincian pada dimensi struktur pengetahuan sebagai
berikut: pengetahuan faktual 92%, pengetahuan konseptual 72%, pengetahuan
prosedural 72%, dan pengetahuan metakognitif 56%. Siklus II menunjukkan bahwa
capaian perkembangan HOTS semakin meningkat menjadi 88%. Rincian pada dimensi
proses kognitif sebagai berikut: kemampuan menganalisis (C4) 96%, kemampuan
mengevaluasi (C5) 80%, dan kemampuan mengkreasi (C6) 80%. Rincian pada dimensi
struktur pengetahuan sebagai berikut: pengetahuan faktual 100%, pengetahuan
konseptual 88%, pengetahuan prosedural 84%, dan pengetahuan metakognitif 80%.
Data dan hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa model discovery learning
sangat efektif dalam meningkatkan HOTS. Temuan penelitian juga menunjukkan
adanya korelasi positif antara dimensi proses kognitif dengan dimensi struktur
pengetahuan. Semakin meningkat kemampuan dan proses berpikir (dimensi proses
kognitif) peserta didik, semakin mendalam pemahaman dan penguasaan mereka
terhadap jenis dan jenjang pengetahuan (dimensi struktur pengetahuan).
Kata kunci: model discovery learning, higher-order thinking skills, dimensi proses
kognitif, dimensi struktur pengetahuan.
TM00005742 | TM 5742 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2019.010) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain