Text
Pengaruh metode membaca dan kecerdasan visual spasial terhadap kemampuan membaca permulaan : studi eksperimen pada anak kelas 1 sekolah dasar di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi tahun 2018
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode membaca permulaan dan
kecerdasan visual spasial terhadap kemampuan membaca permulaan anak kelas 1
Sekolah Dasar di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi tahun 2018. Metode
penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan desain treatment by level 2 X
2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas satu Sekolah Dasar Kabupaten
Bekasi dengan teknik pengumpulan sampel menggunakan multistage stratified random
sampling. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Analisis statistik deskriptif berupa deskripsi data hasil penelitian, sedangkan analisis
statistik inferensial berupa uji ANAVA dua jalur dan Uji Tukey dengan taraf signifikan
α=0,05 Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan membaca permulaan siswa yang
diajarkan dengan metode multisensori lebih lebih baik dibandingkan kemampuan
membaca siswa yang diajarkan dengan metode phonik dibuktikan dengan hasil uji
ANAVA dua jalur fhitung= 11,642 > ftabel= 4,11. Selanjutnya, kemampuan membaca
permulaan siswa yang memiliki tingkat kecerdasan visual spasial tinggi lebih baik
dibandingkan kelompok siswa yang memiliki tingkat kecerdasan visual spasial rendah
dibuktikan dengan hasil uji ANAVA dua jalur fhitung= 5,484 > ftabel= 4,11. Selain itu,
terdapat interaksi antara metode membaca permulaan dan kecerdasan visual spasial
terhadap kemampuan membaca permulaan dengan F(OAB)=33,080> ftabel= 4,11.
Berdasarkan hasil uji tukey diperoleh QhitungA1B1-A2B1= 8,82> Qtabel = 4,60. Hal ini
menunjukkan bahwa pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan visual spasial
tinggi, kemampuan membaca permulaan siswa yang diberikan metode membaca
multisensori lebih tinggi dibandingkan kelompok anak yang diberikan metode
membaca phonik. Hasil uji tukey yang diperoleh nilai QhitungA1B2-A2B2=4,84> Qtabel =
4,60. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok siswa yang menunjukkan kecerdasan
visual spasial rendah, kemampuan membaca permulaan siswa yang diberikan metode
membaca multisensori lebih rendah dibandingkan kelompok anak yang diberikan
metode membaca phonik. Dengan demikian masing-masing H1 pada setiap hipotesis
diterima.
Kata Kunci : Kemampuan Membaca Permulaan, Metode Membaca, Kecerdasan
Visual Spasial, Penelitian Eksperimen
TM00005829 | TM 5829 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2019.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain