Text
Nilai-nilai moral dalam novel "Ardhun Nifaq" karya Yusuf Assiba'i serta implikasinya dalam pembelajaran telaah sastra Arab
ABSTRAK
Husna Nadiyya. Nilai-Nilai Moral dalam Novel “Ardhun Nifaq” karya Yusuf Assiba’i dan Implikasinya dalam Pengajaran Telaah Sastra Arab. Skripsi, Jakarta: Program Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, Januari 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang macam-macam Nilai Moral yang terkandung dalam Novel Nilai-Nilai Akhlak dalam Novel “Ardhun Nifaq” karya Yusuf Assiba’i sehingga hasilnya dapat di implikasikan dalam Pembelajaran Telaah Sastra Arab Arab bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Negeri Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif melalui analisis ini. Penelitian ini difokuskan pada Nilai-nilai Moral dan manfaat Nilai-nilai Moral yang terdapat dalam Novel “Ardhun Nifaq” karya Yusuf Assiba’i. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan menggunakan tabel klasifikasi yang berisikan dua macam nilai : Akhlak Terpuji terdapat 10 macam sifat berupa sabar, tawakal, mementingkan orang lain, adil, penyayang, malu, benar, jujur, murah hati, dan rendah hati. Dan Akhlak Tercela terdapat 6 macam sifat berupa dzalim, hasud, tipu daya, riya, sombong, dan malas.
Nilai-nilai Moral dalam Novel “Ardhun Nifaq” karya Yusuf Assiba’i pertama berupa : Akhlak Terpuji terdapat 19 ungkapan (61%). Sifat-sifat dari Akhlak Terpuji adalah : 1) Sabar 1 ungkapan (5,3%), 2) Tawakal 1 ungkapan (5,3%), 3) Mementingkan orang lain 2 ungkapan (10,5%), 4) Adil 1 ungkapan (5,3%), 5) Penyayang 3 ungkapan (15,8%) , 6) Malu tidak ditemukan (0%), 7) Benar tidak ada dan kesederhanaan dalam tidak ada (0%), 8) murah hati dalam 4 ungkapan (21%), 9) kejujuran tidak ditemukan (0%), 10) kedermawanan dalam 7 ungkapan (36,8%). Dan Akhlak Tercela terdapat dalam 12 ungkapan (39%). Sifat-
ل
sifat dari Akhlak Tercela adalah 1) Dzalim 1 ungkapan (8,3%), 2) Hasud tidak ditemukan (0%), 3) Sombong dalam 4 ungkapan (33,3%), 4) Tipu daya dalam 5 ungkapan (41,7%), 5) Riya tidak ditemukan (0%), 6) kemalasan dalam 2 ungkapan (16,7%). Dan manfaatnya terdapat dalam 19 ungkapan (62%) terdiri dari 1) Menyebarkan rasa aman diantara individu dan masyarakat 3 ungkapan (15,7%), (2) Adanya rasa cinta di antara orang-orang, dalam 3 ungkapan (15,7), 3) Menjunjung tinggi sikap saling membantu dan saling melengkapi dalam masyarakat karena kaum muslimin adalah umat yang bersatu yang mana orang kaya nya baik terhadap orang miskin, dalam 5 ungkapan (26,3%), 4) Menyangkal perpecahan dan perselisihan dan memecah belah masyarakat, dan untuk mematuhi nilai-nilai dan prinsip-prinsip, tidak ditemukan (0%), 5) Berkontibusi dalam melayani masyarakat dan meningkatkan penderitaannya dan memberikan apa yang bermanfaat bagi bangsa dan umat manusia, (0%), 6) Melakukan hal positif dalam masyarakat dan mengaktifkan perintah dalam kebaikan dan larangan dalam perbuatan buruk, yang terdiri dari dasar-dasar undang-undang atau kaidah-kaidahnya tanpa mengasingkan orang lain dan mengenyampingkan syariah dan ajarannya, dalam 2 ungkapan (10,5%), (7) Mengerahkan seluruh kebaikan terhadap orang lain dengan cinta dan bahagia dan prduktif dalam budaya memberi dalam masyarakat, 56 ungkapan (31,5), 8) Menciptakan atau menumbuhkan jiwa toleransi dan menyebar luaskannya dalam masyarakat dengan syiar dan orang-orang yang memaafkan orang-orang dan terhadap masyarakat yang tumbuh dipenuhi rasa cinta (0%).
Implikasi dan penelitian ini terhadap pengajaran Telaah Sastra Arab yaitu menjadikan Novel “Ardhun Nifaq” karya Yusuf Assiba’i sebagai salah satu bahan pengajaran Telaah Sastra Arab khususnya dalam pengajaran telaah prosa.
SS00020268 | SK 20268 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2019.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain