Text
Karakterisasi fitokimia ekstrak pelarut kulit pisang (musa acuminata x musa balbisiana) varietas kepok dan raja dan uji antibakteri terhadap propionibacterium acne
ABSTRAK
FIRMAN YULIANTO. Karakterisasi Fitokimia Ekstrak Pelarut Kulit Pisang (Musa acuminata x Musa balbisiana) Varietas Kepok dan Raja dan Uji Antibakteri terhadap Propionibacterium acne. Dibawah Bimbingan ZULHIPRI, SUHARTONO.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fitokimia ekstrak dan fraksi-fraksi kulit pisang (Musa acuminata x Musa balbisiana) varietas kepok dan raja menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan dilanjutkan dengan instrumen Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak kulit pisang kepok dan raja terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan metode difusi cakram. Hasil maserasi dengan pelarut etanol 96% terhadap 148 gram kulit pisang kepok dan 155 gram kulit pisang raja menghasilkan ekstrak etanol kulit pisang kepok sebanyak 23 gram dan ekstrak etanol kulit pisang raja sebanyak 48,5 gram. Ekstrak yang didapatkan kemudian dikelompokkan berdasarkan tingkat kepolaran dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Hasil uji fitokimia kulit pisang kepok dan raja menunjukkan hasil yang sama yaitu positif mengandung senyawa golongan fenolik (dominan) dan terpenoid. Karakterisasi senyawa fenolik menggunakan metode KLT menunjukkan pemisahan yang paling baik terhadap kulit pisang kepok pada campuran eluen metanol:kloroform 7:3 dan terhadap kulit pisang raja pada perbandingan 9:1. Karakterisasi menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa di dalam ekstrak serta fraksi-fraksi kulit pisang kepok dan raja mengandung senyawa dominan 9,12-Octadecadienoic acid. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit pisang kepok dan raja memiliki kemampuan menghambat bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Propionibacterium acne namun dengan daya yang sangat lemah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai DDH yang dihasilkan yaitu berkisar antara 6,0-7,7 mm untuk ekstrak etanol kulit pisang kepok dan antara 6,0-8,5 mm untuk ekstrak etanol kulit pisang raja. Kemampuan dalam menghambat bakteri yang sangat lemah ini diduga akibat kadar senyawa fenolik yang terkandung di dalam ekstrak maupun fraksi-fraksi kulit pisang kepok dan raja sangat rendah (< 1%) berdasarkan hasil karakterisasi GC-MS.
Kata kunci. Musa acuminata x balbisiana, Kulit Pisang, Fitokimia, Antibakteri, Propionibacterium acne.
SS00019912 | SK 19912 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2019.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain