Text
Kajian ekonomi lokal anyaman bambu dalam tinjauan teori embeddednes : studi kasus 5 keluarga pengrajin anyaman bambu Kampung Nanggorak, Desa Jayamukti Tasikmalaya Jawa Barat
ABSTRAK
Sintya Putri Rahayu. Kajian Eoknomi Lokal Anyaman Bambu Dalam Tinjauan
Teori Embeddednes. (Studi Kasus 5 Keluarga Pengrajin Anyaman Bambu Kampung
Nanggorak Desa Jayamukti Tasikmalaya Jawa Barat). Skripsi. Jakarta: Program
Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran perekonomian 5 keluarga
pengrajin anyaman bambu. Selain itu juga bertujuan untuk mendeskripsikan
keterlekatan ekonomi dan budaya keluarga pengrajin anyaman bambu di Kampung
Nanggorak Desa Jayamukti, Tasikmalaya Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk
menjelaskan perekonomian dan pendidikan keluarga pengrajin anyaman bambu di
Desa Jayamukti. Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan observasi,
yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung kegiatan pengrajin anyaman
bambu di Desa Jayamukti. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan
beberapa informan seperti Kepala Desa Jayamukti, Tokoh atau ahli pengrajin
anyaman bambu, dan 5 keluarga pengrajin anyaman bambu. Penelitian ini dilakukan
selama bulan November dan Desember 2018.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara mayoritas masyarakat Desa
Jayamukti bekerja sebagai pengrajin anyaman bambu. Sehingga kerajinan anyaman
bambu dijadikan sebagai sumber perekonomian masyarakat Desa Jayamukti.
Kerajinan anyaman bambu ada secara turun temurun untuk dijadikan masyarakat
sebagai budaya yang ada di Desa Jayamukti. Sehingga ekonomi dan budaya yang ada
di Desa Jayamukti saling melekat. Penelitian ini melihat 5 keluarga pengrajin
anyaman bambu di Desa Jayamukti yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Keluarga pengrajin anyaman bambu yang memiliki keterlekatan ekonomi dan budaya
yang kuat seperti keluarga Bapak Didi, Ibu Rohati dan Ibu Anah karena mereka
mewariskan keterampilan membuat kerajinan anyaman bambu secara turun temurun.
Sedangkan keluarga pengrajin anyaman bambu yang memiliki keterlekatan ekonomi
dan budaya yang lemah seperti keluarga Ibu Kodariah dan Ibu Tati karena mereka
tidak mewariskan keterampilan membuat kerajinan anyaman bambu secara turun
temurun.
Kata Kunci: Keterlekatan , Kerajinan Anyaman Bambu, Pendidikan
Kewirausahaan
SS00020945 | SK 20945 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2019.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain