Text
Proses morfologi pada karangan narasi anak tunarungu Sekolah Luar Biasa B/C As- Syafiiyah 01 Jati waringin dan Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta kajian psikolinguistik
ABSTRAK
Ratu Nirmala Sholihatunnisa. 2019. Proses Morfologi pada Karangan Narasi
Anak Tunarungu di Sekolah Luar Biasa B/C As-syafiiyah 01 Jatiwaringin dan
Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta Kajian Psikolinguistik. Skripsi, Program
Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Jakarta.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa B/C As-syafiiyah 01 dan
Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui
proses morfologi apa saja yang ada dalam narasi anak tunarungu di Sekolah Luar
Biasa B/C As-syafiiyah 01 dan Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta. Dalam
Penelitian ini, masalah yang akan dikemukakan adalah bagaimanakah proses
morfologi pada narasi anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa B/C As-syafiiyah 01
dan Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeslripsikan proses morfologi pada narasi anak tunarungu di Sekolah Luar
Biasa B/C As-syafiiyah 01 dan Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta. Manfaat dari
penelitian ini secara teoritis berguna untuk bahan acuan dan pertimbangan bagi
peneliti-peneliti selanjutnya dan untuk mengetahui kemampuan anak tunarungu
dalam proses morfologi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sumber data
dalam penlitian ini adalah teks narasi yang ditulis murni dari siswa tunarungu
Sekolah Luar Biasa B/C As-syafiiyah 01 dan Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta
yang berjumlah 7 karangan. Penelitian ini mengacu pada aspek proses morfologi
yang dikemukakan oleh Ida Bagus Putrayasa. Hasil penelitian menemukan bahwa
proses morfologi dalam teks narasi anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa B/C Assyafiiyah
01 dan Sekolah Luar Biasa Negeri 7 Jakarta ada 46 afiksasi, 22 reduplikasi
dan tidak ditemukannya sebuah komposisi dalam 74 kalimat yang ada. Yang paling
mendominasi adalah afiksasi dengan jenis prefiks, terdapat 26 prefiks yang muncul.
Penemuan lain dalam penelitian ini adalah Hasil analisis proses morfologi
menunjukkan bahwa dari 74 kalimat, terdapat 15 sufiks, 2 konfiks, 9 klofiks, 22
reduplikasi, namun tidak terdapat infiks, simulfiks, dan komposisi. Saran untuk
peneliti lain, kajian mengenai kemampuan menulis anak tunarungu, bisa
menggunakan tes, apakah siswa tersebut bisa merangkai kalimat menggunakan
sebuah kata. Peneliti lain juga dapat mengubah objek penelitian.
Kata kunci: proses morfologi, narasi, anak tunarungu, psikolinguistik.
Bibliografi- lembar 57-59
SS00021656 | SK 21656 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2019.009) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain