Text
Analisis makna verba kesu sebagai polisemi dalam kalimat bahasa Jepang
ABSTRAK
Fitri Ardhini. 2019. Analisis Makna Verba Kesu 消すSebagai Polisemi Dalam Kalimat Bahasa Jepang.
Dalam bahasa Jepang juga terdapat kata yang memiliki satu bunyi yang sama namun mengandung banyak makna, yaitu polisemi dan homonim. Bagi pembelajar bahasa Jepang umumnya cukup sulit untuk membedakan antara perbedaan polisemi dan homonim. Salah satu contoh polisemi adalah verba kesu yang memiliki makna dasar "menghapus". Tetapi selain makna ‘menghapus’, verba kesu juga memiliki makna lain seperti ‘memadamkan’, ‘mematikan’, ‘menghilang’, dan makna lainnya. Pembelajar bahasa Jepang kadang kala keliru dalam mengartikan makna verba kesu ketika menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul ‘Analisis Verba Kesu Sebagai Polisemi dalam Kalimat Bahasa Jepang’ .Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dasar dan makna perluasan yang terkandung dalam verba kesu (消す) , beserta majas yang terdapat pada verba kesu (消す). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan mengklasifikasikan makna (imi-kubun) verba kesu dengan cara mencari sinonim dari makna verba kesu yang terdapat pada kalimat, lalu berdasarkan klasifikasi makna, peneliti menentukan apakah makna yang ditemukan merupakan makna dasar (kihongi) atau makna perluasan (tengi). Dari makna yang ditemukan, peneliti menentukan apakah makna verba kesu dalam kalimat yang diteliti mengandung makna majas yang biasanya terdapat dalam polisemi yaitu majas metafora, metonimi, atau sinekdok. Berdasarkan hasil analisis data, Dari hasil penelitian dengan cara melihat kamus diketahui bahwa makna dasar verba kesu adalah ‘menghapus’ dan ‘memadamkan’. Namun dalam penelitian ternyata ditemukan bahwa ada makna perluasan yang dapat menjadi makna dasar. Sehingga makna dasar yang peneliti temukan berjumlah 3 makna dasar, yaitu ‘menghapus’, ‘memadamkan’, dan ‘menghilangkan’. Sedangkan untuk makna perluasan berjumlah 4 makna. yaitu 1.‘mematikan’ (menghentikan produksi), 2.‘menghilang’ (membongkar bangunan, kalah dari pertandingan, berpindah tempat, mundur dari jabatan, pergi meninggalkan), 3.‘membunuh’, dan 4.‘mengurangi/menurunkan’. Dari penelitian ini, terdapat makna verba kesu dalam kamus yang tidak peneliti temukan pada data kalimat yang diteliti yaitu makna ‘meniup’ .Pada penelitian ini ditemukan kalimat yang mengandung majas metafora yang berjumlah 2 kalimat, lalu majas metonimi yang berjumlah 27 kalimat.
Kata Kunci : Semantik, Polisemi, Makna Dasar dan Makna Perluasan, Majas
Bibiografi:lembaran 54-60
SS00021709 | SK 217109 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2019.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain