Text
Modal sosial sebagai strategi bertahan hidup pemulung di perkotaan : studi kasus lima keluarga pemulung di pemukiman kumuh Utan Kayu Selatan Jakarta Timur
ABSTRAK
Risdiyah Shinta Wulandari, Modal Sosial Sebagai Strategi Bertahan Hidup Pemulung di Perkotaan (Studi Kasus: Lima Keluarga Pemulung Di Permukiman Kumuh Utan Kayu Selatan Jakarta Timur) Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan modal sosial pemulung di permukiman kumuh Utan Kayu Selatan Jakarta Timur. Selain itu, bertujuan untuk menganalisis modal sosial yang dimanfaatkan sebagai strategi bertahan hidup pemulung di permukiman kumuh. Adapun modal sosial yang dimiliki oleh pemulung berupa norma, kepercayaan dan juga jaringan sosial.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi kasus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori modal sosial Coleman. Selain itu, penelitian ini menggunakan konsep strategi bertahan hidup dan permukiman kumuh. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Subjek penelitian dalam penelitian ini ialah 5 kepala keluarga pemulung. Serta keabsahan data menggunakan triangulasi data kepada seorang pengurus Kelurahan Utan Kayu Selatan, Ketua RT, dan Ketua RW. Pada proses analisa peneliti menggunakan modal sosial sebagai pisau analisis.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi pemulung untuk tinggal di permukiman kumuh ialah kebutuhan ekonomi, jaringan sosial dan rendahnya pendidikan. Adapun bentuk modal sosial yang dimanfaatkan oleh masyarakat permukiman kumuh ialah kepercayaan, jaringan sosial dan norma. Masyarakat permukiman kumuh yang berprofesi sebagai pemulung memiliki norma-norma informal. Kepercayaan kepada keluarga, pengepul, korwil dapat tercipta karena persamaan pekerjaan dan persamaan identitas. Dari kepercayaan yang terbangun tersebut menciptakan jaringan yang dapat memberikan dampak positif dan saling menguntungkan bagi kehidupan pemulung. Informasi yang berkembang dalam jaringan memberikan keuntungan untuk strategi bertahan hidup. Perasaan senasib dan penenanggungan yang dimiliki oleh sesama masyarakat permukiman kumuh membuat mereka kuat dan merasa menjadi bagian dari komunitas/ kelompok masyarakat. Adanya modal sosial yang kuat dapat dimanfaatkan oleh pemulung di permukiman kumuh sebagai strategi bertahan hidup mereka. Saling tolong menolong, bantu-membantu antara sesama masyarakat permukiman kumuh dapat memberikan keuntungan untuk dapat mencapai tujuan bersama.
Kata Kunci: Modal sosial, Pemulung dan Permukiman Kumuh
Bibliografi : lembar 168-170
SS00021847 | SK 21847 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2019.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain