Text
Makna pendidikan tinggi bagi pemuda di wilayah sub Urban : studi kasus 6 pemuda di Bedahan Sawangan Depok
ABSTRAK
Anggita Kumar. Makna Pendidikan Tinggi Bagi Pemuda di Wilayah Sub Urban (Studi Kasus: 6 Pemuda di Bedahan Sawangan Depok). Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan pemuda di Bedahan mengenai pendidikan tinggi, dan memaparkan berbagai faktor yang menjadi pendukung terwujudnya makna pendidikan tinggi bagi pemuda Bedahan. Melalui penelitian ini akan dijelaskan bagaimana para pemuda memaknai pendidikan tinggi di tengah perkembangan yang semakin pesat terjadi di wilayahnya. Selanjutnya penelitian ini hendak melihat tentang proses pembentukan movitasi yang mendorong para pemuda di wilayah sub urban dalam terbentuknya konstruksi makna terhadap pendidikan tinggi. Penelitian ini dilakukan di wilayah sub urban tepatnya di Bedahan Sawangan Depok. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu 9 bulan sejak bulan, terhitung sejak bulan Oktober 2018, hingga bulan Juni 2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan kepada 18 orang informan. Informan tersebut terdiri dari 6 orang pemuda, 7 orangtua dari para pemuda, 1 orang tokoh masyarakat, dan 1 orang guru. Kemudian untuk memperkuat data peneliti ini dilengkapi dengan dokumentasi bentuk gambar, tabel, bagan atau skema, serta laporan dari kelurahan Bedahan dan Badan Pusat Statistik yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemaknaan pendidikan tinggi oleh pemuda di wilayah sub urban terjadi berdasarkan adanya pengaruh dari berbagai faktor seperti keluarga, ekonomi dan lingkungan, serta proses sosial yang terjadi di dalamnya. Pemakaan pendidikan tinggi dalam penelitian ini terlihat dalam tindakan yang diambil pemuda sebagai keputusan mereka untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan pendidikan tinggi. Adapun hal yang mempengaruhi di dalamnya yaitu interaksi dengan lingkungan seperti keluarga, pertemanan, hingga sekolah. Melalui proses sosial tersebut pemuda terus berpikir dan akhirnya bertidak terhadap suatu objek. Herbert Blummer menegaskan bahwa proses sosial di dalam kehidupan lah yang menciptakan dan menegakan sebuah aturan, bukan sebaliknya. Sehingga proses interaksi ini lah yang pada akhirnya membentuk penafsiran dan pola pikir serta tindakan pemuda terhadap pilihannya untuk bersekolah ke perguruan tinggi.
Kata Kunci: Makna Pendidikan, Pemuda, Wilayah Sub Urban
Bibliografi : lembar 156-159
SS00021842 | SK 21842 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2019.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain