Text
Pernikahan eksogami pada lima warga Desa Adat Tenganan Pegringsingan Bali
ABSTRAK
Ni Nyoman Putri Nursanti, Pernikahan Eksogami Pada Lima Warga Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Bali. Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pernikahan adat Tenganan Pegringsingan Bali. Kemudian untuk memaparkan motivasi individu dan faktor-faktor penyebab pernikahan eksogami di desa adat Tenganan Pegringsingan Bali yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Selain itu, bertujuan juga untuk mendeskripsikan bagaimana dampak pernikahan eksogami di desa adat Tenganan Pegringsingan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Konsep yang digunakan adalah konsep pernikahan eksogami dan teori yang digunakan adalah tindakan sosial Max Weber. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. dan dilakukan sejak tanggal 10 Februari 2019 - 18 April 2019. Informan dalam penelitian sebanyak 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari 5 (lima) warga yang melakukan pernikahan eksogami, dua warga desa inti Tenganan Pegringsingan Bali, 1 (satu) orang tokoh masyarakat, 1 (satu) orang Kepala desa adat setempat dan 1 (satu) orang Kepala urusan perencanaan desa adat Tenganan Pegringsingan Bali. Data penelitian diperoleh melalui data primer dan sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pernikahan adat Tenganan Pegringsingan mengenal perkawinan memadik (meminang) dan ngerorod (kawin lari), dengan sistem kekerabatan parental yaitu pertalian darah berdasarkan kekerabatan bapak ataupun kekerabatan ibu, karena kedua mempelai mendapat warisan yang sama dari tempat asalnya masing-masing. Faktor-aktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan eksogami di Desa Adat Tenganan Pegringsingan dilatarbelakangi oleh dua faktor yaitu; faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi (1) letak wilayah desa yang bukan tergolong daerah pedalaman, (2) desa adat Tenganan Pegringsingan yang dijadikan sebagai obyek pariwisata desa kuno yang banyak mendatangkan wisatawan dan mendatangkan beberapa pekerja dari luar desa, (3) adanya keinginan warga yang mencari pekerjaan diluar desa adat, (4) adanya keinginan warga yang mencari pendidikan diluar desa adat. Sedangkan faktor internal meliputi (1) adanya dukungan dari keluarga dan (2) adanya keberanian yang beresiko dari warga yang melakukan pernikahan eksogami.
Kata Kunci: Pernikahan Eksogami, Tindakan Sosial, Desa Adat Tenganan Pegringsingan Bali
Bibliografi : lembar 152-154
SS00021859 | SK 21859 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2019.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain