Text
Analisis tata upacara perkawinan Adat Gayo oleh masyarakat Suku Gayo di DKI Jakarta
ABSTRAK
HAIRUNNISA, Analisis Tata Upacara Perkawinan Adat Gayo Oleh Masyarakat Suku Gayo di DKI Jakarta. Skripsi, Jakarta : Program Studi Pendidikan Vokasional Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Juli 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan tata upacara perkawinan adat Gayo yang dilakukan oleh masyarakat suku Gayo di DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan yang
dilakukan oleh masyarakat suku Gayo yang melaksanakan upacara perkawinan adat Gayo di Jakarta. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari alur kegiatan yang terjadi bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada satupun pasangan pengantin yang melaksanakan seluruh rangkaian upacara perkawinan adat Gayo yang terdiri dari dua puluh empat rangkaian, hanya satu pasangan pengantin yang melaksanakan sebanyak delapan belas rangkaian. Ada tiga belas rangkaian yang sudah jarang dilaksanakan, yaitu risik kono, sesuk pantang, munos benten, muniri, tongkoh, belulut, bekune, semah, mujule gule, mujule wih, mah kero, mangan kero karih dan mah kero opat ingi. Tidak dilaksanakannya lagi ketiga belas rangkaian tersebut karena berbagai faktor yang mempengaruhi seperti faktor ekonomi, waktu, tempat kurang memadai, ingin praktis, sudah jarang dilaksanakan serta tidak paham terhadap makna dalam setiap rangkaian upacara perkawina adat Gayo, faktor kesibukan juga menjadi alasan tidak dilaksanakannya rangkaian upacara perkawinan adat Gayo secara lengkap. Namun, ada beberapa rangkaian upacara adat yang digabungkan pelaksanaannya sehingga tetap terlaksana, seperti rangkaian turun caram dilaksanakan bersama rangkaian munginte, rangkaian segenap dan begenap serta rangkaian beguru yang pelaksanaannya juga digabungkan dengan rangkaian jege uce dan jege kul. Dari semua rangkaian upacara adat perkawinan adat Gayo, yang wajib dan tidak boleh ditinggalkan yaitu rangkaian munginte, turun caram, begenap, munalo, serta mah bei.
Kata Kunci : Analisis, Upacara perkawinan, Gayo
Bibliografi : lembar 94
SS00022204 | SK 22204 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.05.2019.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain