Text
Metrical patterns of the Rubaiyat of Omar Khayyam
ABSTRAK
ASEP WIJAYA. 2011. Pola Meter pada The Rubaiyat of Omar Khayyam. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola meter pada larik-larik sajak dengan memfokuskan pada foot (pola tekanan) yang terdiri atas suku kata yang diberi tekanan lebih berat dan lebih ringan. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif.
The Rubaiyat of Omar Khayyam adalah kumpulan sajak yang ditulis oleh Omar Khayyam, seorang pakar matematika dari Persia namun lebih dikenal di dunia Barat sebagai penyair karena kedalaman makna dari sajak-sajaknya. Kumpulan sajak ini pertama kali diperkenalkan ke dunia Barat oleh Edward Fitzgerald pada tahun 1859 lewat terjemahannya dari bahasa Persia ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Rubaiyat of Omar Khayyam.
Sumber data yang dianalisis adalah terbitan pertama dari kumpulan sajak The Rubaiyat of Omar Khayyam yang memuat 75 sajak. Dari 75 sajak tersebut, hanya 20 sajak yang dianalisis dalam penelitian ini. 20 sajak tersebut dipilih secara acak.
Penelitian ini menghasilkan temuan yang diuraikan sebagai berikut. Dari 20 sajak yang dianalisis, diperoleh 396 pola tekanan dengan variasi nama pola tekanan yang bermacam-macam. 331 pola tekanan adalah Iamb, 24 pola tekanan adalah Pyrrhic, 17 pola tekanan adalah Trochee, 10 pola tekanan adalah Anapest, 8 pola tekanan adalah Spondee, 3 pola tekanan adalah Dactyl dan 3 pola tekanan adalah Monosyllable. Pola tekanan Iamb mendominasi pola tekanan yang muncul pada 20 sajak yang dianalisis yang terdapat dalam The Rubaiyat of Omar Khayyam. Oleh karena itu, 20 sajak tersebut disebut juga Sajak Iambik. Kemunculan variasi pola tekanan yang bermacam-macam ini juga berkontribusi pada makna yang berusaha disampaikan lewat tiap larik dalam sajak-sajak The Rubaiyat of Omar Khayyam. Suku kata yang diberikan tekanan lebih berat akan memberikan makna yang kuat dibandingkan dengan suku kata yang diberikan tekanan lebih ringan. Suku kata yang diberikan tekanan yang terdapat pada tiap larik dalam sajak memberikan makna yang utuh pada sajak. Oleh sebab itu, suku kata ini memperkuat makna yang mungkin telah diperoleh dengan melakukan pembacaan yang biasa pada sajak. Semoga, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi berguna untuk penelitian selanjutnya dalam menganalisis pola meter pada sajak dan memperkaya kajian karya sastra di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Jakarta.
Bibliografi : lembar 50-51~No Inv.: 482/S/Perp/13/1c
SW00011759 | SW 11759 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2011.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain