Text
Peran Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) sebagai lembaga pendidikan di kalangan anak jalanan (Studi : PKBM YABIM, Depok, Jawa Barat)
ABSTRAK
Dwi Intan Anggraeni, Peran Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) Sebagai Lembaga Pendidikan di Kalangan Anak Jalanan (Studi di PKBM Yayasan Bina Insan Mandiri, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas Terminal Terpadu, Depok, Jawa Barat). Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya jumlah anak jalanan. Keberadaan anak jalanan merupakan dampak dari kemiskinan yang menjadi faktor penyebab mereka turun ke jalan. Hal tersebut yang membuat anak jalanan untuk membantu dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Keadaan ini yang membuat seorang lelaki yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian yang tulus untuk menghadirkan perubahan pada anak jalanan agar tidak sama nasibnya dengan dirinya yang sama-sama berasal dari kaum marginal, sehingga beliau mendirikan sebuah sekolah yang dikhususkan untuk anak jalanan yang bekerja di sekitaran terminal secara gratis. Dikarenakan berawal dari sebuah masjid dan dekat dengan terminal maka sekolah gratis ini mereka namai Sekolah Master, pada tahun 2005 resmi bernaung pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Yayasan Bina Insan Mandiri disingkat YABIM. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana peran PKBM Yayasan Bina Insan Mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan di kalangan anak jalanan melalui aktivitas/kegiatan berbasis pendidikan dan keterampilan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak jalanan dengan rentang usia 12-17 tahun. Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang yaitu pendiri sekaligus pembina dan tutor di PKBM YABIM, sedangkan informan inti sebanyak enam yang terdiri dari dua alumni sekolah YABIM dan empat peserta didik. Pemerikasaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi yang diperoleh melalui observasi dan pengecekkan dengan hasil diskusi.
Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan nonformal yang ada di PKBM YABIM sudah cukup memberikan suatu output bagi anak jalanan, walaupun dengan keterbatasan saran dan prasarana. Anak jalanan tidak hanya mendapatkan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi mereka juga diajarkan pengembangan konsep diri melalui program keagamaan yaitu nilai tanggung jawab, nilai kebersamaan, nilai akhlak mulia, nilai budi pekerti dan nilai kemandirian. Program-program yang ada di YABIM diinternalisasikan kepada anak jalanan melalui proses Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakulikuler agar anak jalanan mengalami perubahan sikap dan sifat dan menjadikan output yang diinginkan oleh PKBM YABIM. PKBM YABIM bagi anak jalanan dijadikan emansipasi sosial dengan proses penyelenggaraan pendidikan yang dianalisis menggunakan skema Adaptation, Goal Attainment, Integration, dan Latency (AGIL) dalam teori Parson. Kata Kunci: Anak Jalanan, Pendidikan, PKBM YABIM, Sosialisasi
Bibliografi : lembar 123-124
SS00006488 | SK 6488 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2015.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain