Text
Usaha pertanian dalam sudut pandang konservasi tanah di Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora Jawa Tengah
ABSTRAK
PUTRI ISTI HANDAYANI. Usaha Pertanian dalam Sudut Pandang Konservasi Tanah di Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora Jawa Tengah. Skripsi, Jakarta: Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha masyarakat petani dalam mengkonservasi tanah untuk pertanian di Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi yakni seluruh lahan pertanian baik sawah, ladang dan hutan rakyat serta petani pemilik sekaligus penggarap lahan pertanian tersebut. Pengambilan sampel yaitu sebanyak 94 titik, dengan rincian sawah 44 titik, ladang 32 titik dan hutan 18 titik. Sumber data penelitian adalah observasi langsung dan wawancara, observasi langsung menggunakan pedoman tabel yang berisi teknik konservasi vegetatif dan mekanik, kemudian wawancara dengan pedoman daftar wawancara yang berisi data pribadi responden, dan teknik konservasi kimia.
Lahan ladang yang dijadikan sampel sebanyak 32 titik. Pada konservasi vegetatif dari 32 titik sebanyak 31,25% sedang kosong, dan 68,75% ditanami. Pola tanam beruntun 75%, tumpangsari seumur 9,37%, dan campuran 15,63%. Penanaman dalam strip 71,88% melakukan, dan 28,12% tanpa strip. Metode konservasi mekanik dari 32 titik, seluruh sampel ladang mengolah seperlunya saja. Pembuatan teras bangku 100% titik. Pembuatan saluran pembuangan air guludan drainase 56,25%, perataan tanah 43,75%.
Jenis pertanian sawah sebanyak 44 titik. Konservasi vegetatif 15,91% lahan kosong, 84,09% sedang ditanami. Pola tanam beruntun 47,73%, tumpangsari seumur 6,82%, dan campuran 45,45%. Penanaman dalam strip 79,55% menerapkan dan 20,45% tidak. Konservasi metode mekanik, seluruhnya mengolah lahan seperlunya saja. Pembuatan teras bangku sebanyak 90,91%, teras datar 9,09%. Pembuatan saluran pembuangan air dengan guludan drainase 65,91%, dan 34,09% dengan perataan tanah.
Lahan hutan rakyat sebanyak 18 titik. Dengan pola satu jenis sebanyak 88,89%, sedangkan 11,11% dengan pola campuran. Penanaman dalam strip 77,78%, tanpa strip 22,22%. Seluruh lahan hutan diolah hanya untuk hutan, hanya menggunakan teras datar, dan saluran air hanya dengan perataan tanah.
Kata Kunci : Konservasi Tanah, Ladang, Sawah, Hutan Rakyat
Bibliografi : lembar 74-75
SS00006657 | SK 6657 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2015.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain