Text
Pengaruh ststus sosial ekonomi, stress keluarga, dan keterlibatan orang tua terhadap kesiapan anak bersekolah : studi kausal di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Wilayah sekitar tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi (2015)
RINGKASAN
Kesiapan anak bersekolah merupakan hal penting yang perlu untuk
diperhatikan karena akan dapat mempengaruhi pencapaian kinerja belajar
anak pada jenjang pendidikan selanjutnya.Anak-anak yang memiliki tingkat
kesiapan bersekolah yang rendah menunjukkan kinerja belajar yang lebih
buruk dan mengalami kesulitan akademis. Tidak hanya itu, anak-anak yang
memiliki kesiapan bersekolah yang rendah juga lebih mungkin untuk
mengalami masalah terkait perilaku dan kemampuan sosial yang
menyebabkan anak memiliki resiko tinggi dalam melakukan penyesuaian
dengan lingkungan sekolah barunya dan memungkinkan anak mengalami
penolakan oleh teman sebayanya.
Pada kenyataannya, jika dibandingkan dengan beberapa negara lain,
anak-anak di Indonesia menunjukkan kesiapan bersekolah yang lebih
rendah. Kesiapan anak-anak Indonesia untuk bersekolah ke jenjang
selanjutnya belum tercapai secara optimal. Kondisi tersebut didukung oleh
data yang menunjukkan masih adanya siswa yang mengulang kelas di
jenjang sekolah dasar. Selain itu, kondisi di wilayah sekitar TPST
Bantargebang yang penuh dengan faktor resiko bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak akan dapat mempengaruhi kesiapan anak bersekolah.
Penelitian ini dibatasai pada kesiapan anak bersekolah anak-anak kelompok
B di wilayah sekitar TPST Bantargebang. Adapun faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi kesiapan anak bersekolah, yaitu; 1) status sosial ekonomi
keluarga, 2) stress keluarga, dan 3) keterlibatan orang tua dalam pendidikan
anak.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif kausal
dengan teknik analisis jalur (path analysis). Penelitian dilakukan pada
iii
kelompok B Taman Kanak-Kanak di wilayah sekitar Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi. Sampel dalam
penelitian ini terdiri atas 113 anak dan orang tua. Teknik pengumpulan data
status sosial ekonomi, stress keluarga, dan keterlibatan orang tua dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang diisikan oleh orang tua. Data kesiapan
anak bersekolah dilakukan dengan menilai langsung aspek-aspek kesiapan
anak bersekolah dengan menggunakan panduan kuesioner yang telah
dibuat.
Terdapat 12 butir pernyataan instrumen status sosial ekonomi yang
valid dari 16 Butir pernyataan yang diujicobakan dengan nilai reliabilitas
sebesar 0.735 dan terdapat 38 Pernyataan instrumen stress keluarga yang
valid dari 40 butir yang diujicobakan dengan nilai reliabilitas sebesar 0.957.
Hasil uji coba instrumen juga menunjukkan bahwa dari 34 butir instumen
keterlibatan orang tua yang diujicobakan, terdapat 26 butir yang valid dengan
nilai reliabilitas sebesar 0.926 dan dari 41 butir instrumen kesiapan anak
bersekolah terdapat 27 Butir yang valid dengan nilai reliabilitas sebesar
0.826. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan
statistik inferensial dengan teknik analisis jalur (path analysis). Pengujian
persyaratan analisis dilakukan uji galat taksiran dengan menggunakan uji
liliefors dan uji linearitas.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dan perhitungan statistik, temuan
hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) status sosial ekonomi keluarga (X1)
tidak berpengaruh langsung positif terhadap kesiapan anak bersekolah (Y),
artinya peningkatan status sosial ekonomi keluarga tidak menyebabkan
tingginya kesiapan anak bersekolah; 2) keterlibatan orang tua (X3) tidak
berpengaruh langsung positif terhadap kesiapan anak bersekolah (Y), artinya
peningkatan keterlibatan orang tua tidak berpengaruh terhadap kesiapan
iv
anak bersekolah; 3) status sosial ekonomi keluarga (X1) tidak berpengaruh
langsung terhadap keterlibatan orang tua (X3), artinya peningkatan status
sosial ekonomi keluarga tidak berpengaruh terhadap keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anak namun terdapat pengaruh tidak langsung status
sosial ekonomi keluarga terhadap keterliabatan orang tua, yaitu melalui
stress yang dirasakan keluarga; 4) stress keluarga (X2) berpengaruh
langsung negatif terhadap keterlibatan orang tua (X3) dengan koefisien jalur
sebesar -0.236, artinya peningkatan stress keluarga dapat menurunkan
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak; 5) status sosial ekonomi
keluarga (X1) berpengaruh langsung negatif terhadap stress keluarga (X2)
dengan niali koefisien jalur sebesar 3.704, artinya peningkatan status sosial
ekonomi keluarga dapat menurunkan stress yang dirasakan keluarga.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan
dapat dirumuskan beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Tidak terdapat pengaruh langsung signifikan antara status sosial ekonomi
keluarga terhadap kesiapan anak bersekolah
2. Tidak terdapat pengaruh langsung signifikan antara keterlibatan orang tua
terhadap kesiapan anak bersekolah
3. Tidak adanya pengaruh langsung signifikan status sosial ekonomi
keluarga terhadap keterlibatan orang tua
4. Terdapat pengaruh langsung negatif signifikan stress keluarga terhadap
keterlibatan orang tua
5. Terdapat pula pengaruh langsung negatif signifikan status sosial ekonomi
keluarga terhadap stress keluarga.
Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung
status sosial ekonomi keluarga terhadap kesiapan anak bersekolah. Hal
v
tersebut mengimplikasikan bahwa kesiapan anak bersekolah tidak dapat
ditingkatkan hanya dengan meningkatkan status sosial ekonomi keluarga.
Temuan ini memberikan gambaran bahwa ada banyak faktor lain yang lebih
besar dan signifikan yang dapat berpengaruh terhadap kesiapan anak
bersekolah. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa tidak terdapat
pengaruh langsung signifikan antara keterlibatan orang tua terhadap
kesiapan anak bersekolah. hal tersebut mengimplikasikan bahwa
peningkatan kesiapan anak bersekolah tidak dapat dilakukan hanya dengan
meningkatkan keterlibatan orang tua. Frekuensi atau seringnya keterlibatan
orang tua, dalam pendidikan anak tidak menjadi jaminan dapat meningkatkan
kesiapan anak bersekolah.
Tidak adanya pengaruh langsung signifikan status sosial ekonomi
keluarga terhadap keterlibatan orang tua. Implikasi dari temuan tersebut
adalah keterlibatan orang tua tidak serta merta dapat ditingkatkan hanya
dengan meningkatkan status sosial ekonomi keluarga. Hasil penelitian juga
menunjukkan terdapat pengaruh langsung negatif status sosial ekonomi
keluarga terhadap stress keluarga. Implikasi dari temuan ini adalah stress
yang dirasaka kleuarga dapat dikurangi dengan meningkatkan status sosial
ekonomi keluarga. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat pengaruh
langsung negatif stress keluarga terhadap keterlibatan orang tua. Implikasi
dari temuan tersebut adalah keterlibatan orang tua dapat ditingkatkan dengan
menurunkan stress yang durasakan keluarga.
Bibliografi : lembar 193-200
TM00001177 | TM 1177 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain