Text
Perilaku bullying relasijender di kalangan siswa SMA (Studi kasus: siswa/i kelas XI SMA YP IPPI Cakung Jakarta Timur
ABSTRAK
Ghea Giszelltya Asokamacheri, Perilaku Bullying dan Relasi Jender di Kalangan Siswa SMA (Studi Kasus: Siswa/i Kelas XI SMA YP IPPI Cakung, Jakarta Timur), Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola-pola perilaku bullying yang terjadi di kalangan siswa SMA YP IPPI Cakung dan beberapa alumni. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keterkaitan relasi jender pelaku-korban perilaku bullying. Dan melihat keterkaitan perilaku bullying dengan prestasi belajar siswa di sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA YP IPPI Cakung yang berlokasi di Perumahan Aneka Elok, Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur dan beberapa alumni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara dan studi dokumen. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak empat belas orang yang terdiri dari sembilan orang dari kalangan guru dan siswa/i SMA YP IPPI Cakung dan lima orang alumni. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep psikologi sosial yakni perspektif Myers mengenai terbentuknya sikap dan perilaku yang dihubungkan dengan konsep relasi jender yakni patriarki dan konsep prestasi belajar.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa pola represif perilaku bullying cenderung mengarah pada proses koersif. Pola represif perilaku bullying mengarah pada koersif ditunjukkan dengan keterlibatan aktor dan bagaimana awal mula serta gambaran perilaku bullying terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku bullying dengan relasi jender terdapat keterkaitan dalam jenis perilaku bullying langsung yakni kekerasan fisik dan tidak langsung yakni kekerasan verbal atau mengarah pada emosional. Pertama, dalam jender, laki-laki cenderung lebih berpengalaman menjadi pelaku bullying dikarenakan budaya patriarki dalam masyarakat yang menggambarkan laki-laki sebagai pemegang kontrol atau kekuasaan. Kedua, terbentuknya perilaku bullying melibatkan beberapa faktor eksternal salah satunya adalah keterlibatan keluarga dalam membentuk perilaku bullying pada pelaku. Ketiga, prestasi belajar pelaku-korban dalam penelitian ini cenderung tidak memberikan kontribusi sebagai keseriusan dampak perilaku bullying.
Kata Kunci: Bullying, Jender, Represif, dan Prestasi
SS00007960 | SK 7960 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2015.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain