Text
Tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlukosi (Analisis isi pada novel Noruwai No Mori Karya Murakami Haruki)
RINGKASAN
TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI DAN PERLOKUSI
(ANALISIS ISI PADA NOVEL NORUWAI NO MORI KARYA MURAKAMI HARUKI)
Bahasa mempunyai variasi-variasi karena bahasa digunakan oleh kelompok manusia untuk bekerjasama dan berkomunikasi, dan karena kelompok manusia itu banyak ragamnya yaitu terdiri dari pria, wanita, tua, muda, kemudian dilihat dari posisi pekerjaan misalnya petani, masyarakat yang tinggal dikota, ada yang bersekolah, ada yang tidak bersekolah dan sebagainya. Mereka berinteraksi dalam berbagai lapangan kehidupan dan mempergunakan bahasa untuk berbagai keperluan. Suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat mempunyai satu bahasa dan setiap anggota memahami bahasa yang sama, tanpa bahasa mereka tidak akan dapat bekerjasama.
Seseorang menggunakan bahasa pada dasarnya adalah sebagai alat untuk melakukan sesuatu, seperti meminta, membuat janji, melaporkan suatu berita, memberi salam, meminta maaf, mencari informasi dan mengundang seseorang. Oleh karena itu tindak tutur merupakan bagian dari suatu percakapan yang merupakan sesuatu yang kadang-kadang menimbulkan masalah baik bagi penutur maupun mitra tuturnya.
Tuturan manusia dapat dieskpresikan melalui media massa baik lisan maupun tulisan. Selain media mass, karya sastra salah satunya adalah novel dapat dianggap sebagai media komunikasi antara pengarang dan pembaca. Pada Novel ini difokuskan tindak tutur tokoh dalam novel Noruwei No Mori. Fokus penelitian adalah tindak tutur lokusi, Ilokusi, perlokusi, Jenis tindak tutur, efek tindak tutur dengan ungkapan akhir pada kalimat. Menurut Austin, pada saat bertutur, orang tidak hanya bertutur namun melakukan tindakan, sedangkan menurut Searle, komunikasi bukan hanya sekedar lambang, kata
atau kalimat tetapi lebih merupakan hasil dari prilaku. Ungkapan akhir pada kalimat dapat menyampaikan maksud perasaan kepada lawan bicara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisis isi, dengan membaca 2 novel Noruwei no Mori. Dari hasil percakapan 3 tokoh utama ditemukan 845 percakapan yang dibagi menjadi 420 percakapan ditemukan pada Noruwei No Mori Jou dan 425 percakapan ditemukan pada Noruwei no Mori Ka. Setiap percakapan terdapat percakapan yang menggunakan tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Dari tindak tutur ini ditemukan jenis-jenis tindak tutur yang dapat mempengaruhi efek dari tindak tutur tersebut. Ungkapan akhir pada kalimat atau yang disebut Bunmatsu Hyougen (文末表現) juga mempunyai hubungan dalam tindak tutur dan jenis-jenis tindak tutur.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, adanya hubungan antara ungkapan akhir kalimat atau disebut Bunmatsu Hyougen, dan dibagi menjadi 7 bagian dalam bunmatsu hyougen. Untuk tindak tutur Ekspresif yaitu きれいですね、ごめんね、ありがとうございました、など tidak bisa dikatagorikan sebagai Bunmatsu Hyougen. Efek yang terjadi dalam tindak tutur pada positif, negatif dan netral. Dan juga ditemukan tuturan yang mengandung 2 atau 3 tindak tutur.
Bibliografi : 136-138
TM00001392 | TM 1392 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain