Text
Pengaruh kondisi ekosistem mangrove terhadap tingkat abrasi di desa pabean ilir kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu
ABSTRAK
KUSNANTO. Pengaruh Kondisi Ekosistem Mangrove Terhadap Tingkat Abrasi di Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Skripsi Jakarta: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kondisi ekosistem mangrove di Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Penelitian ini di lakukan pada bulan Maret sampai Mei 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif dan penambilan sampel dengan transek kuadrat di mana terdapat tiga lokasi penelitian. Setiap lokasi penelitian terdapat tiga stasiun pengamatan, dan setiap stasiun pengamatan terdapat empat buah transek kuadrat dengan luas 10x10 m. Setiap lokasi penelitian diukur dan diambil sampel kondisi perairan dan kondisi tanah/substrat kemudian di uji Laboratorium. Untuk mengetahui tingkat abrasi dilakukan analisis Citra Satelit Landsat 7ETM+ tahun 2005 dan Landsat 8 tahun 2015, serta untuk mendukung data penelitian, dilakukan survey dengan wawancara kepada nelayan di Desa Pabean Ilir dengan populasi 301 nelayan dengan pengambilan sampel menggunakan random sampling sebanyak 76 nelayan.
Hasil penelitian melalui Dari hasil uji laboratorium kondisi perairan perairan dan substrat di tiga lokasi penelitaian baik, dimana lokasi 3(bagian timur) salinitas 25‰, pH 8,55 suhu 30°C, substrat lempung liat berpasir dan tergenang pasang surut campuran harian condong, kerapatan mangrove 17,58 pohon/100m² dengan tingkat abrasi adalah 1.683,96 m² m² antara tahun 2008-2015. Pada lokasi 2 (bagian tengah) salinitas 25‰, pH 8,40 suhu 30°C, substrat lempung berpasir dan struktur tanah lempung liat berpasir dan tergenang pasang surut campuran harian condong, kerapatan mangrove 16,67 pohon/100m² dengan tingkat abrasi 4.226,37 m². sementara lokasi (bagian barat) salinitas 30‰, pH 8,38 dan suhu 31°C, substrat lempung liat berpasir tergenang pasang surut campuran harian condong, kerapatan mangrove 15,66 pohon/100m² dengan tingkat abrasi 20.253,25 m². Selain itu berdasarkan hasil wawancara seluruh nelayan kondisi ekosistem mangrove baik karena sudah jarang masyarakat yang menebang pohon mangrove untuk berbagai keperluan.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ekosistem mangrove berpengaruh terhadap tingkat abrasi. Semakin baik kondisi ekosistem mangrove semakin rendah tingkat abrasi dan semakin rusak kondisi mangrove tingkat abrasi semakin tinggi.
Kata Kunci: Ekosistem Mangrove, Transek Kuadrat, Kondisi Perairan, Kondisi Substrat, Kerapatan Vegetasi, Pasang surut, dan abrasi.
Bibliografi : lembar 61-63
SS00008475 | SK 8475 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain