Text
Pengaruh kepribadian dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat
RINGKASAN
Kepuasan kerja beranjak dari kepribadian setiap individu. Kepribadian
merupakan faktor penting dalam suatu pekerjaan, seorang pegawai akan
bertindak sesuai dengan kepribadiannya. Karakteristik kepribadian
merupakan faktor penentu kepuasan kerja pegawai, yang mana karakteristik
kepribadian tersebut digolongkan ke dalam faktor lima besar kepribadian
yang sering disebut sebagai Big Five Personality. Selain kepribadian adapun
faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pengembangan karir.
Pengembangan karir merupakan kebutuhan baik bagi organisasi maupun
individu pegawai, dengan adanya pengembngan karir yang baik maka dapat
menghasilkan produktifitas dan efektifitas bagi lembaga dan meningkatkan
kepuasan kerja bagi pegawai. Indikasi yang menunjukkan masih rendahnya
kepuasan kerja pegawai terlihat dari kurangnya disiplin kerja pegawai dan
tampak beberapa pegawai yang suka malas-malasan seperti, adanya
pegawai yang meninggalkan tugasnya disaat jam kerja dan pergi ke luar
kantor bukan untuk dinas, masih adanya beberapa pegawai yang tidak
terlihat dalam pelaksanaan apel pagi, masih terdapat satu atau dua orang
pegawai yang meninggalkan kantor tanpa alasan yang jelas dan tidak
kembali sebelum waktu pulang. George dan Jones menyatakan, “personality
has been shown to influence career choice, job satisfaction, stress,
leadership, and some aspects of job performance.” Kepribadian telah
ditunjukkan untuk mempengaruhi pilihan karir, kepuasan kerja, stres,
kepemimpinan, dan beberapa aspek prestasi kerja. Kemudian Greenhaus
dan Callanan mengatakan, “these frequent career transitions and changes in
recent years are attributed to an increasing emphasis on learning, skill
enhancement, meaningful work, personal control, job satisfaction, and career
satisfaction.” Transisi karir dan perubahan dalam beberapa tahun terakhir
yang dikaitkan dengan meningkatnya penekanan pada pembelajaran,
iii
peningkatan keterampilan, pekerjaan yang berarti, kendali pribadi, kepuasan
kerja, dan kepuasan karir. Artinya kepuasan pegawai terhadap
pengembangan karirnya akan meningkatkan kepuasan kerja bagi pegawai
tersebut dalam sebuah organisasi atau lembaga. Anne Roe menjelaskan, “in
which she set forth a theory of career development rooted in Maslow’s need
theory and in personality theory.” Yang mana ia menetapkan teori
pengembangan karir berakar pada teori kebutuhan Maslow dan teori
kepribadian.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey
dengan pendekatan kuantitatif dan menjelaskan hubungan kausal dengan
analisis jalur (path analysis). Hasil uji coba instrumen kepuasan kerja dari 40
butir yang diuji cobakan, terdapat 8 butir soal yang dinyatakan tidak valid
dengan hasil uji reliabilitas instrumen sebesar 0,924. Hasil analisis uji coba
instrumen kepribadian dari 40 butir yang diuji cobakan, terdapat 7 butir soal
yang dinyatakan tidak valid dengan hasil uji reliabilitas instrumen sebesar
0,908. Hasil analisis uji coba instrumen pengembangan karir dari 40 butir
yang diuji cobakan, terdapat 7 butir soal yang dinyatakan tidak valid dengan
hasil uji reliabilitas instrumen sebesar 0,909.
Berdasarkan hasil analisis data dari perhitungan statistik diperoleh
koefisien korelasi sebesar r13 = 0,499, r23 = 0,494 , dan r12 = 0,354.
Selanjutnya koefisien jalur diperoleh p31 = 0,371, p32 = 0,363, dan p21 = 0,354.
Dengan demikian koefisien jalur p31, p32 dan p21 dinyatakan sangat signifikan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1) Kepribadian berpengaruh
langsung positif terhadap Kepuasan Kerja; 2) Pengembangan Karir
berpengaruh langsung positif terhadap Kepuasan Kerja; 3) Kepribadian
berpengaruh langsung positif terhadap Pengembangan Karir. Implikasi dari
penelitian ini diarahkan pada upaya peningkatan kepuasan kerja pegawai
antara lain: 1) Menumbuhkan keyakinan bahwa profesi yang dijalaninya
sebagai pegawai dinas pendidikan adalah profesi yang sesuai dengan
iv
kepribadian mereka dan memberikan kesadaran bahwa pegawai memiliki
kemampuan yang dibutuhkan dengan memberikan tugas dan tanggung
jawab yang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki serta memberikan rasa
nyaman terhadap pekerjaan mereka dengan memfasilitasi ruang kerja
pegawai terhadap hal-hal yang dibutuhkan agar para pegawai selalu bekerja
dengan perasaan senang dan nyaman. 2) Memberikan pelatihan-pelatihan
kepada pegawai yang berhubungan dengan pengembangan karir pegawai.
Memberikan layanan dan informasi karir agar para pegawai mempunya
motivasi yang tinggi untuk bekerja dan Memberikan promosi karena kinerja
dan tanggung jawabnya yang amat baik sehingga pegawai dapat
mengaktualisasikan dirinya. Bibliografi : lembar 92-94
TM00001460 | TM 1460 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain