Text
Pengaruh teknik storytelling dalam layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan emotional literacy siswa kelas III SD : studi eksperimen di SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi
PENGARUH TEKNIK STORYTELLING DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMOTIONAL LITERACY SISWA KELAS III SD
(Studi Eksperimen di SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi)
2016
Nira Prihatin Nufus
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik storytelling dalam layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan emotional literacy siswa kelas III SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi. Penelitian dilaksanakan di kelas III SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi pada semester I tahun ajaran 2015-2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sejumlah delapan siswa. Desain penelitian ini berupa one group pretest-posttest. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen emotional literacy. Instrumen emotional literacy dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori dari Bracket & Rivers. Analisis data menggunakan teknik Wilcoxon Match Pair Test. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,012, yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu terjadi peningkatan emotional literacy siswa kelas III SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi secara signifikan setelah diberikan teknik storytelling dalam layanan bimbingan kelompok. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh positif dari penggunaan teknik storytelling dalam layanan bimbingan kelompok terhadap emotional literacy siswa kelas III SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi. Implikasi pada penelitian ini jika tidak diterapkan teknik storytelling dalam layanan bimbingan kelompok maka siswa kurang memiliki kemampuan emotional literacy yang dapat mempengaruhi kualitas persahabatan dan mengarah pada perilaku bullying. Teknik storytelling dalam layanan bimbingan kelompok dapat diterapkan di Sekolah Dasar sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan emotional literacy siswa. Saran untuk guru / wali kelas hendaknya dapat menggunakan teknik storytelling dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa tidak jenuh dengan metode pembelajaran yang ada. Selain itu guru/wali kelas dapat mencoba untuk melakukan teknik bimbingan kelompok dengan terlebih dahulu membaca buku, mengikuti pelatihan-pelatihan, atau bertanya kepada ahli. Juga bisa dengan cara memberikan video-video terkait dengan emosi sesuai perkembangan siswa.
Kata Kunci: emotional literacy, teknik storytelling, layanan bimbingan kelompok, siswa kelas III SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi
Bibliografi : lembar 124-127
SS00009073 | SK 9073 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.01.2016.008) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain