Text
Pengelolaan ekosistem terumbu karang dengan pendekatan valuasi ekonomi terumbu karang : studi di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta
ABSTRAK
MELISA GREFANI. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang dengan Pendekatan Valuasi Ekonomi Terumbu Karang (Studi di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Skripsi, Jakarta: Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Ekosistem terumbu karang memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan perairan dan masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang. Oleh karena itu, perlu dilakukan valuasi ekonomi yang menyeluruh terhadap seluruh manfaat dan fungsi ekosistem terumbu karang, baik manfaat dari nilai penggunaan langsung (perikanan tangkap, penangkapan ikan hias, marikultur, pariwisata, dan pengambilan karang untuk bahan bangunan), manfaat dari nilai penggunaan tidak langsung berupa perlindungan pantai, manfaat dari nilai pilihan, dan manfaat dari nilai keberadaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang dan menentukan alternatif pengelolaan ekosistem terumbu karang di Kelurahan Pulau Panggang. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pulau Panggang pada tahun 2015. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Data Primer diambil dengan menggunakan metode wawancara terhadap beberapa responden kunci. Data sekunder diperoleh dari pustaka (buku dan jurnal) yang relevan dengan penelitian.
Penghitungan nilai ekonomi dilakukan dengan analisis biaya-manfaat dari ekosistem terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi total (NET) ekosistem terumbu karang di Kelurahan Pulau Panggang seluas 817,020 ha mencapai Rp 69.901.328.102,-/tahun atau mencapai Rp 85.556.447,-/ha/tahun. Selain nilai ekonomi perlindungan pantai, nilai ekonomi kegiatan pariwisata merupakan kontributor utama mencapai Rp 16.965.945.500,-/tahun (24,3%), diikuti kegiatan perikanan tangkap mencapai Rp 12.820.792.000,-/tahun (18,4%), dan diikuti dengan kegiatan marikultur Rp 2.583.595.800,-(3,7%).
Dari tiga skenario yang diajukan, skenario optimis yakni skenario pengelolaan ekosistem terumbu karang di Kelurahan Pulau Panggang memberi manfaat ekonomi yang paling besar dengan nilai manfaat bersih sekarang atau net present value (NPV) untuk jangka waktu 20 tahun mencapai Rp 3.541.913.172.173,- dengan meningkatkan kegiatan pariwisata. Skenario ini memerlukan kebijakan lanjutan yakni mata pencaharian alternatif dan peningkatan kualitas SDM.
Kata kunci: Valuasi, ekosistem terumbu karang, nilai ekonomi, analisis biaya- manfaat, net present value (NPV)
Bibliografi : lembar 111-115
SS00009535 | SK 9535 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain