Text
Pembentukan stereotip dan prasangka pada peserta didik SMA Negeri 2 Jakarta
ABSTRAK
Mulyani. Pembentukan Stereotip dan Prasangka Pada Peserta Didik di SMA Negeri
2 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Stereotip merupakan sebuah keyakinan yang dapat kita kontrol ketika ingin
melakukannya, sedangkan prasangka adalah sikap yang dimunculkan berdasarkan
stereotip yang tercipta dan bersifat negatif. Stereotip dan prasangka muncul
dilatarbelakangi karena masih kuatnya jarak sosial antar kedua peserta didik yang
berbeda etnis. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui proses pembentukan
stereotip dan prasangka yang terjadi pada peserta didik dan dampak yang ditimbulkan
akibat adanya stereotip dan prasangka pada peserta didik SMA Negeri 2 Jakarta.
Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan
observasi terhadap subjek penelitian. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12
informan yang terdiri dari 3 peserta didik beretnis Tionghoa, 3 peserta didik beretnis
Pribumi. Peneliti juga mewawancarai 1 guru etnis Tionghoa, 1 guru etnis Pribumi,
Ketua OSIS, Komite Sekolah, Pengurus Ikatan Alumni, dan guru BK. Penelitian ini
menggunakan konsep stereotip, prasangka, identitas kelompok, dan jarak sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan sikap stereotip dan
prasangka antar peserta didik menimbulkan persepsi yang berbeda. Peserta didik
tionghoa menilai bahwa peserta didik pribumi malas, bodoh, bercanda keterlaluan,
dan menutup diri. Sedangkan peserta didik pribumi menilai peserta didik Tionghoa
susah untuk diajak bergaul, pelit, bicaranya tidak sopan, dan pemilih jika berteman.
Begitu juga menurut penuturan guru bahwa peserta didik Tionghoa sangat ekslusif
dalam berinteraksi, kurangnya sikap ramah tamah dan sopan santun yang
ditunjukkan. Pembentukan stereotip dan prasangka dikalangan peserta didik
menimbulkan adanya pelabelan negatif dan istilah yang diberikan oleh peserta didik
yang berbeda etnis. Stereotip negatif menjadi hal yang harusnya diubah atau
dihapuskan bagi peserta didik yang memiliki citra negatif. Terdapat juga istilah yang
menjadi identitas atau panggilan bagi peserta didik yang berbeda etnis. Dampak yang
diterima peserta didik akibat stereotip yang dilekatkan padanya, yakni adanya jarak
sosial, kekerasan verbal, bahkan mempengaruhi pembelajaran disekolah. Kerangka
berpikir yang menciptakan prasangka akibat stereotip menimbulkan sikap antipati
antar peserta didik yang berbeda etnis semakin menguat, sehingga stigma yang
melekat pada peserta didik berbeda etnis terus direproduksi.
Kata Kunci : Stereotip, Prasangka, Etnis Tionghoa, Etnis Pribumi, Jarak Sosial
Bibliografi : lembar 132-134
SS00010105 | SK 10105 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain