Text
Konteks hidden curriculum dalam pendidikan inklusi : studi kasus pelaksanaan program pendidikan inklusi di SMAN 66 Jakarta
ABSTRAK
Rifatra Dai Leire, Konteks Hidden Curriculum dalam pendidikan inklusi (Studi Kasus Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusi di SMAN 66 Jakarta).Skripsi. Jakarta. Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk-bentuk Hidden Curriculum dalam pendidikan inklusi di SMAN 66 Jakarta dan bagaimana analisis Hidden Curriculum dalam praktik pendidikan inklusi di SMAN 66 Jakarta. Peneliti menggunakan kerangka konsep mengeni filosofi pendidikan inklusi untuk mengetahui bagaimana bentuk pendidikan inklusi di sekolah. Untuk memahami Hidden Curriculum dalam pendidikan inklusi menggunakan kerangka konsep Hidden Curriculum dalam perspektif fungsional yang dikembangkan oleh Emile Durkheim dan kurikulum inklusi dalam perspektif pendidikan dimana ketiga konsep tersebut saling berkaitan dalam mencapai suatu tujuan pembelejaran yang diinginkan oleh sekolah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Penulis dalam mengumpulkan data menggunakan data-data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Data sekunder diperoleh dari buku, artikel, internet sebagai penguat hasil temuan data empirik. Informan dalam penelitian ini berjumlah sebelas orang diantaranya empat peserta didik berkebutuhan khusus kelas XI , dua peserta didik non berkebutuhan dan lima orang guru termasuk wakil kepala sekolah bidang kurikulum, sarana prasarana,humas serta guru mata pelajran sosiologi di SMAN 66 Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk Hiden Curriculum muncul dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik secara akademik dan non akademik dalam program pendidikan inklusi di SMAN 66 Jakarta. Secara umum kegiatan dan proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak jauh berbeda dengan sekolah lain namun yang menarik adalah sekolah melibatkan dan memperhatikan peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat berpartisipasi secara aktif agar peserta didik berkebutuhan khusus dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hidden Curriculum muncul dengan adanya peran guru dalam proses transfer nilai dalam pembelajaran di kelas inklusi. Nilai – nilai yang di transmisikan dalam pelaksanaan rogram pendidikan inklusi di SMAN 66 Jakarta kepada peserta didik menitikberatkan pada nilai agama dan keberagaman serta saling menghargai satu sama lain.dalam proses pembelajaran inklusi. Hal itu terlihat dari sikap peserta didik non berkebutuhan yang mau bekerja sama dengan peserta didik berkebutuhan. Namun pelaksanaan program pendidikan inklusi tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan apa yng diharapkan Dari segi fasilitas penunjang masih ada kekurangan dalam penyediaan buku Braille dan dalam proses penerimaan peserta didik berkebutuhan masih terkesan kurang demokratis artinya semua peserta didik yang memiliki kelainan dalam bentuk apapun memiliki kesempatan untuk ikut dalam program pendidikan inklusi.
Kata kunci: Hidden Curriculum, Pendidikan Inklusi
Bibliografi : lembar 152-155
SS00010188 | SK 10188 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain