Text
Hubungan pengetahuan manajemen dan komunikasi dengan kepemimpinan kepala Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan : studi korelasional tentang kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Abstrac
Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting di dalam pendidikan, karena dari tujuan akan tergambar apa yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan nasional ini dapat terwujud apabila adanya penyelenggaraan pendidikan. Kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya penyelenggaraan pendidikan yang baik, Karena kepala sekolah sebagai pemimpin dalam organisasi sekolah memiliki kewenangan luas dalam menjalankan fungsi –fungsi kepemimpinannya yang salah satu diantaranya adalah menggerakkan guru dan staff serta pihak lain yang terkait untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan sekolah. Dalam penelitian ini ditegaskan oleh Newstrom, “leadership is the process of influence and supporting others to work toward echieving objectives. It is the critical factor that helps an individual or a group identify its goals and then motivates and assists in achieving the states goals”. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan mendukung orang lain untuk bekerja dalam mencapai tujuan. Ini adalah faktor penting yang membantu individu atau kelompok mengidentifikasi tujuan dan kemudian memotivasi dan membantu dalam mencapai tujuan. Sedangkan Yukl dalam Fred Luthans mengatakan, “leadership skill include such as creativity, organization, persuasiveness, diplomacy and tactfulness, knowledge of task and the ability to speak well”. Keterampilan kepemimpinan terkait dengan kreativitas, organisasi, persuasi, diplomasi dan kebijaksanaan, pengetahuan tentang tugas sebagai dan kemampuan untuk berbicara dengan baik.Pada kenyataannya upaya peningkatan sekolah selama ini terganjal antara lain karena minimnya pengetahuan dan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dan menjalankan tugas kepemimpinannya. Jika diamati dari berbagai Sekolah Dasar Negeri yang ada di Jakarta masih ditemukan kepala sekolah yang belum dapat menggerakkan warga sekolah untuk secara sukarela melaksanakan kewajibannya menyelesaikan tugas yang telah diberikan, adanya guru yang belum melakukan tugasnya dengan baik, tidak membuat administrasi guru serta pada aspek sarana dan prasarana masih ditemukan kurangnya pengelolaan fasilitas sekolah sehingga tidak mendukung kelancaran dan kenyamanan belajar mengajar. Kurangnya pengetahuan manajemen kepala sekolah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kepemimpinan kepala sekolah , karena hal tersebut menjadikan kegiatan perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, maupun pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan tugas – tugas kepemimpinannya kurang dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk memiliki pengetahuan manajemen dan pengetahuan lain yang berkaitan dengan tugasnya.Kemampuan komunikasi yang masih rendah juga dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya kepemimpinan kepala sekolah. Karena tanpa kemampuan komunikasi yang baik kepala sekolah akan mengalami kesulitan dalam mengkomunikasi ide – ide, pesan, setiap anggota tentu akan merasa sulit untuk bisa bekerjasama dengan baik dengan pemimpin yang tidak dapat menjalin komunikasi dengan bawahannya atau pihak terkait. Untuk itu penting mengkaji tentang hubungan pengetahuan manajemen dan komunikasi dengan kepemimpinan.Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Dengan objek penelitian adalah kepala sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan Model Korelasi multiple. Variabel Kepemimpinan yang terdiri dari 35 butir pertanyaan terdapat 4 butir tidak valid (drop) sehingga menjadi 31 butir dan menghasilkan koefisien reabilitas r = 0,941. Pengetahuan yang terdiri dari 40 butir pertanyaan terdapat 5 butir tidak valid (drop) sehingga menjadi 35 butir dan menghasilkan koefisien reabilitas r = 0,967. Variabel Komunikasi terdiri dari 32 butir pertanyaan terdapat 3 butir tidak valid (drop) sehingga menjadi 29 butir dan menghasilkan koefisien reabilitas r = 0,928.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif
pengetahuan manajemen dengan kepemimpinan, dengan kuadrat koefisien korelasi antar kedua variabel (r 2 y1) sebesar 0,2218, maka 22% proporsi variansi kepemimpinan dapat dijelaskan oleh tingkat pengetahuan manajemen. Yang berarti jika pengetahuan manajemen semakin baik maka kepemimpinan akan menjadi lebih baik (2) terdapat hubungan positif komunikasi dengan kepemimpinan, dengan kuadrat koefisien korelasi antar kedua variabel (r2
y2) sebesar 0,2663 maka 27% proporsi variansi
kepemimpinan dapat dijelaskan oleh tingkat komunikasi. yang berarti bahwa jika komunikasi baik maka kemampuan kepemimpinan yang dimiliki akanmeningkat (3) terdapat hubungan positif antara pengetahuan manajemen dan komunikasi dengan kepemimpinan, nilai koefisien korelasi ganda antar kedua variabel (Ry12) sebesar 0,614. Dari koefisien korelasi tersebut dapat dihitung
koefisien determinasi (R2 y12) sebesar 0,3770 berarti bahwa 38% proporsi varians kepemimpinan dapat dijelaskan secara bersama – sama oleh pengetahuan manajemen serta komunikasi, dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan manajemen dan semakin baik komunikasi yang dimiliki maka kepemimpinan kepala sekolah akan semakin meningkat.
Bibliografi : lembar 105-107
TM00004881 | TM 4881 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2013.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain