Text
Kekuasaan dan posisi perempuan era kolonial dalam novel tjerita njai dasima
ABSTRAK
Rivanz Jaya Agustin, Kekuasaan dan Posisi Perempuan Era Kolonial dalam Novel Tjerita Njai Dasima. Skripsi. Jakarta: Program Studi Sosiologi (Konsentrasi Sosiologi Pembangunan), Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Sebuah karya sastra lahir dari sebuah bentuk kebudayaan. Pada sebuah novel yang merupakan sebuah karya sastra yang mencerminkan atau merefleksikan masyarakat pada zamannya. Adapun novel yang populer pada masa kolonial yang menceritakan mengenai seorang Nyai atau gundik dari laki-laki Inggris bernama Tuan Edward William. Sosok Nyai yang bernama Dasima yang menjadi korban pembujuk kaum Pribumi licik yang menginginkan hartanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsepsi kekuasaan atas tubuh yang terbentuk di dalam novel Tjerita Njai Dasima karya G. Francis. Selain itu, juga untuk melihat posisi perempuan pada era kolonial yang terdapat pada novel Tjerita Njai Dasima karya G. Francis.
Metode yang digunakan merupakan analisis wacana kritis, dengan menggunakan pendekatan hermeneutik. Subjek penelitian berupa novel Tjerita Njai Dasima karya G. Francis dengan fokus pada teks-teks yang menggambarkan kekuasaan dan posisi perempuan yang terjadi dalam era kolonial. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, penulis membaca, menganalisis, mengolah teks yang terdapat di dalam novel Tjerita Njai Dasima dengan teori-teori sosiologi mengenai kekuasaan menurut Michel Foucault dan feminisme poskolonial menurut Gayatri Spivak.
Melihat sejarah perNyaian sendiri yang kelam pada masanya dan dianggap sebagai aib bagi kaum Pribumi. Di dalam novel Tjerita Njai Dasima sendiri terlihat kekuasaan atas tubuh Nyai sendiri yang harus tunduk kepada tuannya dan diperebutkan oleh laki-laki Pribumi yang menyebabkan tubuh Nyai menjadi arena kontestasi perebutan kekuasaan, serta posisi Nyai yang ditindas dan direndahkan. Posisi perempuan khususnya seorang Nyai yang subaltern menjadi subjek yang termarjinalkan oleh patriarki kolonial dan pribumi.
Kata Kunci: Novel, Perempuan, Nyai, Kekuasaan, Pribumi, Kolonial
Bibliografi : lembar 124-126
SS00010666 | SK 10666 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain