Text
Pengaruh budaya organisasi dan intregritas terhadap kinerja guru SMP Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin Regio DKI Jakarta-Banten
RINGKASAN
Kinerja guru merupakan elemen penting dalam pendidikan, selain itu juga merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas kinerja guru sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan dikarenakan guru merupakan sosok yang paling sering berinteraksi secara langsung dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran. Keberhasilan kinerja yang ditunjukan guru dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu lingkungan sekitar khususnya dalam hal ini pihak sekolah seperti kepala sekolah yang mampu memotivasi serta memberdayakan guru agar tercipta kinerja yang baik serta mampu berperan sebagai guru yang profesional disamping guru itu sendiri yang mampu meningkatkan kualitas kerjanya sendiri, serta mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Oleh karenanya guru sendiri dituntut memiliki kinerja yang tinggi sehingga dengan kinerja yang tinggi mampu meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki. Menurut Ivancevich dkk mendefinisikan, “ job performance is the outcomes of jobs that relate to the purposes of the organization such as quality, efficiency, and other criteria of effectiveness” Kinerja adalah unjuk kerja yang berhubungan dengan organisasi seperti kualitas, efisiensi dan kriteria efektif lainnya. Definisi ini menunjukkan kriteria yang baik tidak hanya dilihat dari penyelesaian tugas namun harus juga diperhatikan apakah penyelesaian tugas tersebut memberi pengaruh pencapaian tujuan organisasi. Jika seseorang menyelesaikan tugasnya tetapi tidak sesuai kriteria atau standar yang telah ditetapkan berarti dia belum berkinerja baik. Menurut Gibson, et al, “ job performance is the out comes of job relate to the purposers of the organization such a quality efficiency, and other criteria of evectiveness”. Kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang berhubungan, seperti kualitas, efisiensi, dan kriteria lainnya yang berhubungan dengan efektifitas.Kinerja
berhubungan dengan hasil kerja seseorang setelah menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian kinerja adalah sebagai ekspresi potensi berupa perilaku atau cara seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan suatu kegiatan atau tugas sehingga menghasilkan suatu produk yang merupakan wujud dari semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya. Oleh sebab itu, kinerja dapat diukur berdasarkan aspek perilaku dalam menjalankan tugas, perilaku antar sesama dalam melaksanakan kegiatan atau cara untuk menghasilkan sesuatu hasil kerja. Perilaku kerja dapat diketahui dengan mengamati bagaimana cara seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode survei dengan pendekatan kuantitatif-kausal. Untuk menganalisa data menggunakan analisis jalur (path analysis). Metode survey pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan kausal.Teknik analisis jalur dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kausal antar variabel atau pengaruh langsung dari variabel dependen kinerja, variabel antara integritas dan variabel independent. Penelitian ini menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel kinerja yang terdiri dari 35 butir pernyataan terdapat 1 butir yang drop sehingga menjadi 34 butur dan menghasilkan koefisien 0,946 untuk itu, instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Variabel budaya organisasi terdiri dari 35 butir pernyataan terdapat 1 butir yang drop sehingga menjadi 34 butir dan menghasilkan koefisien sebesar 0,939 untuk itu, instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Variabel integritas terdiri dari 35 butir pernyataan terdapat 3 butir yang drop sehingga menjadi 32 butir dan menghasilkan koefisien sebesar 0,948 untuk itu, instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur, pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja nilai koefisien korelasi (r13) sebesar 0,607
iv
dan koefisien jalur (p31) sebesar 0,455 Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hipotesis kedua penelitian ini adalah menduga bahwa integritas berpengaruh positif terhadap kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur, pengaruh langsung integritas terhadap kinerja nilai koefisien korelasi ( r23) sebesar 0,591 dan koefisien jalur (p32) sebesar 0,429 Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hipotesis kedua penelitian ini adalah menduga bahwa integritas berpengaruh positif terhadap kinerja. Dengan demikian integritas berpengaruh positif terhadap kinerja. Hipotesis ketiga penelitian ini adalah menduga bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap integritas. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur, pengaruh langsung budaya organisasi terhadap integritas nilai koefisien korelasi ( r12) sebesar 0,357 dan koefisien jalur (p21) sebesar 0,357 Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh positif terhadap integritas. Dengan demikian terdapat pengaruh langsung positif antara budaya organisasi dan integritas terhadap kinerja. Sehingga implikasinya adalah upaya peningkatan kinerja dilakukan melalui variabel budaya organisasi dan integritas.
Bibliografi lembar 110-113
TM00002213 | TM 2213 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain