Text
Gambaran perilaku prososial siswa terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi : survey terhadap peserta didik kelas X dan XI SMA N 64 Jakarta Timur tahun ajaran 2015/2016
ABSTRAK
Amalia Ghaisani Putri. Gambaran Perilaku Prososial Siswa terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi (SMAN 54 Jakarta Timur). Skripsi. Jakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Jakarta, 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku prososial siswa terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi (SMAN 54 Jakarta Timur). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan sampel sebanyak 240 siswa yang ditentukan menggunakan teknik propotional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membuat instrument perilaku prososial sesuai dengan indikator perilaku prososial yang ada dan dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Uji coba instrument dilakukan kepada 40 siswa kelas XI SMK Paramitha 1 Jakarta Timur untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument. Perhitungan validitas menggunakan SPSS versi 21 diperoleh 29 butir yang valid dari 50 butir yang diujicobakan dan perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS versi 21.0 diketahui nilai Alpha sebesar 0,739, kemudian r tabel dari N=40 adalah 0,312. Maka dapat disimpulkan Alpha 0,739 > rtabel=0,312, artinya item angket perilaku prososial siswa terhadap anak berkebutuhan khusus dapat dikatakan reliable atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X dan XI SMAN 54 Jakarta Timur memiliki perilaku prososial pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 16%. Pada kategori sedang, diperoleh persentase 69% dan kategori rendah sebesar 15%. Artinya, pada penelitian ini siswa masih memiliki penerimaan yang cukup baik terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolahnya. Dengan mengetahui sejauh mana perilaku prososial siswa terhadap ABK, maka dapat merancang langkah selanjutnya guna memaksimalkan perilaku prososial siswa terhadap ABK agar tujuan dan harapan dari sekolah inklusi itu dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. Saran yang dapat dilakukan guru BK adalah membuat dan melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang mengarah pada peningkatan perilaku prososoial siswa terhadap anak berkebutuhan khusus, seperti dengan membuat pelatihan-pelatihan perilaku prososial ataupun memaksimalkan layanan bimbingan klasikal dan kelompok, misalnya dengan mengembangkan tema-tema dalam layanan bimbingan klasikal sesuai isu perilaku prososial, sekolah inklusi, maupun anak berkebutuhan khusus.
Bibliografi : lembar 164
SS00012242 | SK 12242 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.01.2017.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain