Text
Peluruhan modal sosial Pramuka sebagai implikasi penerapan kurikulum 2013 : studi tentang dua pola pengkaderan Pramuka di SMA Negeri 88 Jakarta
ABSTRAK
Danies Mudeatama. Peluruhan Modal Sosial Pramuka sebagai Implikasi Penerapan Kurikulum 2013: Studi tentang Dua Pola Pengkaderan Pramuka di SMA Negeri 88 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2017.
Penelitian ini mendiskusikan mengenai Pramuka SMA Negeri 88 Jakarta dalam hal pembentukan modal sosial dalam dinamikanya yang di instrumentalisasikan dalam kurikulum 2013. Dinamika pembentukan modal sosial Pramuka SMA Negeri 88 Jakarta berkaitan dengan mengakarnya unsur-unsur modal sosial, seperti trust, norms, dan networks pada unsur-unsur Pramuka di dalamnya. Akan tetapi, dinamika pembentukan modal sosial tersebut tidak dapat dilepaskan dari kontradiksi yang terjadi pada dua pola pengkaderan Pramuka sebagai esktrakurikuler wajib. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya lebih menekankan keterkaitan antara Pramuka dengan pendidikan karakter. Penelitian ini mencoba melihat secara kritis bahwa pergeseran substansi Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib tidak dapat dilegitimasi sebagai bentuk pendidikan karakter. Program-program kegiatan yang cenderung monoton dan kepembinaan yang kurang optimal merupakan beberapa hambatan yang mengarahkan pada peluruhan modal sosial Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan Maret 2016 sampai sekitar bulan Mei 2016. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi kepustakaan dengan objek penelitiannya adalah dua pola pengkaderan Pramuka SMA Negeri 88 Jakarta, minat dan wajib. Subjek dalam penelitian ini diantaranya pembina Pramuka, anggota Pramuka minat dan wajib dan juga wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Penelitian ini juga melakukan triangulasi data kepada pengamat sosiologi pendidikan yang sekaligus senior dalam bidang kepramukaan. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan modal sosial Pramuka SMA Negeri 88 Jakarta tidak dapat dilepaskan dari akar sosio-historisnya berdasarkan transformasi kurikulum. Akar modal sosial Pramuka SMA Negeri 88 Jakarta hanya terletak pada pola pengkaderan kepramukaan minat. Pada konteks pengkaderan kepramukan wajib, modal sosial Pramuka mengalami peluruhan sebagai akibat dari sempitnya radius of trust yang terjalin, terinstitusionalisasinya norma Pramuka dalam aturan-aturan formal, dan kegagalan dalam membangun bridging social capital Pramuka. Instrumentalisasi Pramuka sebagai ekstrakuikuler wajib dalam kurikulum 2013 juga menandakan bahwa terdapat gejala dehumanisasi dalam pendidikan kepramukaan, seperti munculnya ketidaksetaraan dalam proses pendidikan kepramukaan tersebut.
Kata Kunci: Ekstrakurikuler Wajib Pramuka, Kurikulum 2013, Modal Sosial
Bibliografi : lembar 211-213
SS00012357 | SK 12357 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain