Text
Pemanfaatan abu kulit kerang sebagai substitusi sebagian semen dengan penambahan foam agent terhadap karakteristik beton ringan non struktural
Beton ringan non struktural ini terbuat dari pasir, semen, foam agent dan abu kulit kerang sebagai substitusi sebagian semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan abu kulit kerang terhadap nilai kuat tekan dan kuat lentur dengan variasi 0%, 5%, 7,5% dan 10% untuk rancangan mutu beton 1,4 MPa.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokomposit, Pusat Penelitian Biomaterial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan metode eksperimen. Benda uji yang digunakan yaitu silinder dengan diameter 3 inch dan tinggi 6 inch untuk kuat tekan dan diuji menggunakan alat Compression Testing Machine (CTM). Untuk pengujian kuat lentur digunakan benda uji berupa balok dengan panjang 16 cm, lebar 4 cm dan tinggi 4 cm dan diuji menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada beton normal dan beton dengan penambahan abu kulit kerang. Kuat tekan dan kuat lentur optimum pada umur 28 hari terjadi pada variasi penambahan abu kulit kerang sebesar 7.5% yaitu 1,54 MPa dan 0,95 MPa. Penggunaan abu kulit kerang sebagai substitusi sebagian semen dapat meningkatkan kekuatan beton ringan, namun semakin tinggi kadar abu kulit kerang akan semakin memperkecil kekuatan beton. Hal ini disebabkan karena kandungan tertinggi abu kulit kerang yaitu kalsium oksida hanya sebagai accelerating admixture atau mempercepat waktu pengikatan.
Kata Kunci: Beton Ringan Non Struktural, Abu Kulit Kerang, Foam Agent, Sifat Mekanis.
Non-structural lightweight concrete is made from sand, cement, foam agent and ash shells as partial substitution of cement. This study aims to determine the ash addition of seashells on the compressive strength and flexural strength with a variation of 0%, 5%, 7.5% and 10% for the design of concrete quality 1.4 MPa.
This research was conducted at the Laboratory of biocomposite, Biomaterial Research Center, Indonesian Institute of Science (LIPI) with the experimental method. The test specimen used is a cylinder with a diameter of 3 inches and 6 inches high and tested for compressive strength using tools Compression Testing Machine (CTM). For the flexural strength test specimen used in the form of beams with a length of 16 cm, 4 cm wide and 4 cm high and tested using a Universal Testing Machine (UTM).
The results showed that there were differences in normal concrete and concrete with the addition of ash shells. Compressive strength and flexural strength optimum at 28 days occurred on addition of ash shells variation of 7.5% which is 1.54 MPa and 0.95 MPa. The use of ash shells as partial substitution of cement can increase the strength of lightweight concrete, but the higher ash content will be further reduced shells of concrete strength. This is because the high ash content of calcium oxide shells are just as accelerating admixture or accelerate the bonding time.
Keywords: Non-Structural Lightweight Concrete, Shells Ash, Foam Agent, Mechanical Properties
SS00005313 | SK 5313 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.05.2015.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain